3

2.6K 304 7
                                    

Jennie bertekad bahwa dia tidak ingin bertemu Jungkook keesokan paginya sehingga ia bangun lebih awal dari biasanya. Tidak ada yang pernah memenuhi pikirannya seperti yang dilakukan Jungkook tadi malam.

"Terima kasih telah menunjukkan padaku sesuatu yang berbeda malam ini."

Apa yang dimaksud Jungkook dengan itu? Apa maksudnya Jennie berbeda dari semua gadis yang dia kencani? Tapi Jungkook sangat ahli dalam hal itu. Mungkin itu menjadi kalimat siasat yang ia gunakan untuk membuat para gadis berjatuhan padanya seperti pins bowling.

Jennie seharusnya tidak masuk pada tipuannya dengan mudah. Tadi malam ia memutuskan untuk membatasi interaksi mereka bersama. Jennie tidak ingin Jungkook mengetahui bahwa ia juga berada di kampus yang sama dengan Jungkook. Semakin sedikit yang pria itu tahu tentangnya, semakin baik pikirnya.

Jennie menguap ketika dia memasak sisa telur yang ia temukan di lemari es. Mengambil salah satu note yang ia temukan di salah satu lemari, dan menulis:

Jeon,

Aku hanya membuat telur untuk sarapan. Kita harus membeli bahan makanan nanti. Aku akan kembali sekitar jam 5.

Jennie.

Apartemen Jungkook terletak di bagian kota elit di mana tidak ada halte bus sehingga mengharuskan Jennie berjalan dua puluh menit untuk mencapai halte terdekat. Bahkan kemudian, perjalanan bus akan memakan waktu hampir dua jam. Jika Jennie punya mobil, hanya perlu setengah jam untuk berkendara ke kampus.

Liburan musim panas sudah dekat. Jennie merasa semangatnya bangkit. Dia bisa bekerja lebih lama dan mendapat cukup uang sehingga dia bisa menyewa apartemen untuknyasendiri dan membayar Jungkook. Jennie tahu Jungkook tidak menginginkan atau membutuhkan uangnya, tapi suatu kebanggaan baginya bisa membayarnya kembali untuk semuanya.

Kelas Jennie yang dihadirinya terasa sangat lama dan membosankan dan wanita itu mendapati dirinya memikirkan Jungkook. Mencubit dirinya sendiri dengan keras untuk berhenti. Ini gila. Dia harus mengembalikan kesadarannya kembali.

Saat itu jam 5.20 malam ketika Jennie tiba di apartemen Jungkook. Wanita itu sedang menunggu lift terbuka ketika dia merasakan seseorang berdiri di sampingnya. Jennie langsung tahu bahwa itu Jungkook. Beberapa hari bersama wanita itu bisa mengetahui aroma maskulin pria Jeon itu.

Beralih menoleh pada Jungkook dan menangkap pria itu yang sudah menatapnya dengan senyum terpatri di wajahnya.

"Hai, Red." sapa Jungkook.

"Hai." Jennie melepaskan pandangan darinya dan menolak keinginan untuk menyelipkan rambut ke belakang telinganya.

Jungkook masih menatapnya. Jennie bisa merasakan mata pria itu mengarah ke arahnya.

Pintu lift terbuka. Jennie melangkah maju.

"Tunggu."

Jennie berhenti, berbalik.

"Mau pergi beli bahan makanan sekarang?"

No. Aku tidak ingin menghabiskan lebih banyak waktu denganmu. Aku tidak ingin kau menatapku dengan mata coklat yang intens itu. Kau berbahaya Tuan Jeon. -batin Jennie

"Tentu." jawab Jennie sebagai gantinya.

"Ayo ke mobilku." Jungkook berseri-seri, saat mereka berjalan melewati petugas. "Diparkir di depan."

Itu menjelaskan mengapa Jungkook mengambil lift di pintu masuk utama. Jungkook biasanya masuk dari basement tempat ia biasa memarkir mobilnya.

Jennie memperhatikan apa yang dikenakan Jungkook sekarang; Semuanya hitam dan sepasang sepatu merah.

Red  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang