O5

1.4K 219 12
                                    

©lia

Kak jinhwa

Kak jinhwa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- ♥ -

Bisa dibilang sekarang ini masih pagi, namun Keira sudah menyibukkan diri dengan tumpukan buku.

Walau hari ini gadis itu tak mengambil kelas apapun, bukan berarti ia bisa mengabaikan segala tanggung jawabnya.

Alasan sejujurnya Keira tak masuk bukan karena tidak ada jadwal secara cuma-cuma, namun ia hanya ingin sedikit space antara dirinya dan Mark.

Kejadian malam lepas membuat Keira semakin pening dan merasa canggung berada diruang lingkup yang sama dengan Mark lagi.

Keira menghembuskan nafas nya dengan kasar, netranya menatap lolos ke jendela besar yang ada di samping meja belajarnya.

Selama ia pindah ke Jakarta untuk menempuh pendidikan dan kemandirian, ia tak pernah melakukan hal seperti ini.

Healing untuk menghapus segala masalah yang ada bukanlah hal yang bagus menurut Keira, ia tergolong manusia yang simple, jika ada masalah maka harus segera terselesaikan.

Namun untuk kali ini Keira ingin egois dengan pendiriannya, masalah perasaan, masalah pertemanan, segalanya membuat nya semakin rumit.

Setelah puas membaca dan menulis ulang jawaban ke dalam buku, Keira memilih untuk turun ke bawah, untuk membuat sarapan sederhana untuknya.

Hanya semangkuk sereal dan teh hangat yang bunda nya bawakan tempo lalu.

Aroma dari teh hijau yang kini Keira hirup cukup membuatnya sedikit tenang.

Setelah menghabiskan sarapan, Keira memilih untuk membersihkan rumah, dan halaman.

Beberapa Minggu lagi Keira akan melaksanakan KKN, itu pun jika kepala yayasan universitas nya menyetujui, jika tidak ya Keira juga tak bisa berbuat apa-apa.

Keira jadi sadar, dari kemarin malam tetangganya tak membuat suara atau keributan apapun.

Memang jarang ada keributan, namun sekali dalam sehari pasti ada saja yang Keira dengar.

Kali ini berbeda, rumah di samping nya cukup sepi, dan sunyi.

Keira memilih melangkah keluar rumah, berniat untuk menyapu halaman yang sudah cukup kotor dengan dedaunan kering di sekitarnya.

Netranya menengok sedikit ke arah tembok pembatas, benar saja rumah itu sepi, lampu halamannya masih setia menyala.

Alis Keira jadi berkerut sendiri, mengapa ia jadi memikirkan keadaan tetangganya itu, padahal ia punya masalahnya sendiri.

parenthood | Johnny seo✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang