12

903 149 1
                                    

©lia

siapa dia?
🕊

pagi ini keira dikejutkan dengan kehadiran seorang mark dan yohan didepan rumahnya.

kedua pria itu saling tatap dengan mata yang memicing.

"kalian ngapain disini?" pertanyaan keira menyudahi tatapan sengit keduanya.

"nih." ucap mereka bersamaan dengan tangan yang memberikan sekantung plastik berisi hal yang berbeda.

"buat aku?" tanya keira, yang mereka jawab dengan anggukan.

"ini kita ga disuruh masuk dulu napa? pegel anjir." gerutu yohan yang kakinya sudah kram.

mark yang jengah segera menyenggol lengan yohan.

"yang bener aja lo, udah sampe sini aja, enak banget masuk masuk rumah orang." ucap mark sewot.

"perasaan ini rumah keira napa lo yang sensi anjir?" yohan tak kalah sewot, ayolah bawa keira ke suatu tempat.

ia sama sekali tak ingin berhadapan dengan dua orang pria di depannya ini.

"pagi keira." sepertinya allah menjabah doa keira.

tepat di belakang mark dan yohan ada johnny yang sedang berdiri dengan setelan kerjanya, jangan lupakan senyum manisnya.

"ah kak john, pagi juga kak." sahut keira seadanya.

"temanmu?" tanya johnny sambil menunjuk mark dan yohan dengan dagunya.

"iya kak, ada apa kak?" sebelum johnny menjawab keira sudah lebih dulu menepuk dahinya.

"ini kak, maaf kalau lauk nya cuma sedikit saya masak yang ada di rumah aja, belum sempat belanja. semoga suka ya, jangan lupa dihabiskan." keira memberikan tas lunch box berwarna biru langit itu pada johnny.

pria itu tersenyum sambil menerima tas itu.

"wah inget ternyata, terima kasih banyak ra. saya habiskan kok, kalau begitu saya duluan ya." mark, yohan dan keira membungkuk sebagai tanda hormat pada johnny.

tak lama johnny melajukan mobilnya meninggalkan rumah dan halaman keira.

keira melipat kedua tangan nya didada, melihat mark dan yohan yang kembali menyengir.

"ayo masuk."

sekarang mark dan yohan sedang duduk di ruang tamu keira, sedangkan si empunya rumah sedang membuatkan minum.

"lo tuh sebenernya ngapain disini?" tanya mark pada yohan lebih dulu.

yohan tak menjawab melainkan terkekeh "emang kenapa? gaboleh gue maen kesini?"

mark memijat dahi nya tanda sedang pening, "lo tau kan kejadian waktu itu? gue cuma wanti wanti aja."

kini mata yohan memicing kembali, "jadi lo curiga gitu sama gue?"

mark menghela nafas, "gaada gue curiga sama lo, muka lo aja cem tempe ada kali berani nusuk orang." dan diakhiri dengan tawa.

parenthood | Johnny seo✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang