O9

1.2K 193 12
                                    

©lia

Khawatir

Khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— ♥ —

Pagi ini ruang inap Keira nampak sepi, bukan karena tidak ada seorangpun disana, hanya saja mereka kalut dengan fikirannya masing-masing.

“udah lebih baik?” yang tertua disana berbicara lebih dulu, mencoba untuk menghancurkan tembok penghalang diantara keduanya.

“bisa dibilang begitu. Kak Johnny juga tau kalau siang ini saya bisa dipulangkan kan?” pria bernama Johnny itu mengangguk, sudut bibirnya melawan gravitasi untuk membuat seulas senyum.

“iya tahu. Sementara tinggal dirumah saya dulu ya? Orangtuamu ngasih tanggung jawab besar atas kamu pada saya.” Keira nampak mengangguk samar.

Ia tertidur diruangan dengan semerbak obat ini selama 3 hari, tapi tak menutup kemungkinan ia tak mengetahui segalanya.

“anak-anak kemana?” menyadari kesenyapan diantara keduanya, Keira kembali membuka suara.

“nyamperin jinhwa ke bawah, sebentar lagi sam—

“HUWAAAA KEIRAA!” tepat sebelum bibir Johnny mengatup, seorang wanita cantik muncul dari balik pintu bersamaan dengan tiga orang dibelakangnya.

“ya ampun, gimana keadaan kamu?” Keira tersenyum, padahal tak perlu berlebihan kan responnya, ia hanya tertusuk. Fikirnya.

“udah lebih baik. Nanti siang bisa pulang.” jinhwa tampak mengangguk-angguk.

Keira memperhatikan sekeliling, tak ada tanda-tanda si kecil kesayangan keluarga Seo.

“jieun?” jinhwa tersenyum lembut, lalu mengusap rambut Keira.

“aku titipin ke rumah mama, sama Sanha juga.” Keira nampak mengangguk setelah mendapat jawaban dari segala pertanyaan jelek di kepalanya.

Beberapa kali ia sempat berfikir atas kesulitannya tinggal sendirian di kota orang, sendirian tanpa bantuan orang tua maupun saudara.

Namun setelah mengenal keluarga Seo, yang masih dilabeli sebagai tetangga dekat, Keira merasa sangat di terima dan dihargai.

“kenapa ngelamun hm?” sebuah tangan besar mengusap kepala Keira, berbanding terbalik dengan tangan kecil nan lembut milik jinhwa.

“ga apa-apa, cuma kefikiran Rocky sama hyewon aja.” Johnny tersenyum simpul, ia kembali duduk disamping gadis itu.

“mereka udah saya suruh pulang dua hari sebelum kamu sadar dari koma, jangan khawatir lagi ya.” jinhwa tampak mengangguk bersamaan dengan pria dibelakang nya.

parenthood | Johnny seo✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang