Handwriting

124 38 20
                                    

"Sial kita terkepung."

Bumm!

Satu ledakan lagi berhasil mengenai sisi belakang kapal. Jack mengambil senapan di dalam anjungan dengan tergesa-gesa, diikuti dengab Eginhard yang mengambil beberapa granat yang mereka bawa.

"Jack hentikan!" Teriak Zeyu. Kapal yang mengepung mereka. Ketiganya sama-sama memiliki lambang bendera Nedgor. Tak lain lagi itu adalah angkatan laut dari negara Nedgor.

Jack tidak mengubis Zeyu dan masih teguh dengan pendiriannya. Jack mengarahkan senapan tersebut ke arah kapal yang paling besar. Ia mulai menembaki orang-orang yang menyerang mereka dari atas kapal tersebut.

"Jack!" Teriak Zeyu menghampiri Jack.

Dor

"Graagh!" Sebuah tembakan musuh mengenai kaki Zeyu. Jack yang panik segera melemparkan senapannya ke sembarang arah.

Set

Duar

Di saat yang bersamaan, Eginhard melemparkan sebuah bom ke kapal lawan. Namun naas, sebuah tembakan juga mengenai Eginhard. Bahkan tembakan itu mengenai tepat pada jantungnya. Eginhard terjatuh dan sekarat. Sebuah helikopter datang dan menangkap kelimanya.

🔫

Di hari yang sibuk ini. Semuanya seolah-olah berjalan sangat cepat. Seperti sebuah arteri dengan darah yang mengalir dan beredar ke penjuru tubuh.

Hari ini, Zeyu, Stephen, dan Jack akan kembali. Iya kembali ke Farishta. Misinya sudah selesai? Belum. Sama sekali belum. Bisa dibilang misi mereka gagal.

"Apa yang terjadi dengan Berthold?" Tanya Nayu pada Mingrui sambil menunggu Zeyu kembali. Mereka tidak menjemput keempat orang itu. Mereka akan menunggunya di gedung Crime Hunter. Karena mereka akan melakukan sebuah diskusi yang tak diketahui Zeyu.

"Dia telah wafat," jawab Mingrui. Nayu menggerakan badannya ke samping untuk menghadap Mingrui. Mereka duduk sejajar di atas sofa yang sama.

"Jadi... I-itu benar terjadi? Lain diagak lain yang kena," Tanya Nayu tak percaya. Ia menutup mulutnya kaget. Ini pertama kalinya mereka gagal. Kegagalan ini bahkan membuat satu negara berduka.

"Bukan! Bukan Angel Slaughterer pelakunya!" Ujar Mingrui memberitahu. Nayu semakin bingung. "Lalu, siapa?"

"Jadi, sebelum Zeyu mendapatkan misi dari Aiirfarg, Berthold sudah jatuh sakit. Berita tentang sakitnya pemimpin di negara sebelah itu memang tidak disebar luaskan. Aku tak tau untuk apa. Namun yang pasti bukan Angel Slaughterer pelakunya. Dia memang mempunyai sebuah riwayat penyakit yang mematikan," jelas Mingrui panjang lebar. Nayu mengangguk pertanda ia mengerti. Dan dia kembali bertanya bagaimana kronologis Zeyu pada saat pergi ke Nedgor dan apa tanggapan Aiirfarg mengenai salahnya dugaan tersebut?.

"Kemarin Zeyu menceritakannya padaku melalui panggilan suara. Ia bilang sebelumnya ia ditawan oleh menteri kelautan Nedgor. Hanya sebentar setelah Hewett meminta nya untuk melepaskan Zeyu dan yang lainnya, setelah itu menjelaskan tentang kedatangan mereka. Hewett sendiri juga sebelumnya terkejut kalau dugaan Zeyu salah. Mereka telah meminta maaf dan untung saja dimaafkan."

Sekali lagi Nayu hanya mengangguk. Mingrui sadar akan pertanyaan yang sebelumnya ingin ia lontarkan "oiya, apa yang kau maksud dengan tulisan Zeyu?"

Nayu terlonjak begitu Mingrui mengingatkannya. Ia bergerak cepat mengambil pesan yang ia simpan di dalam kulit mewah berwarna hitam yang ia bawa itu.

"Nih," ujar Nayu sambil memberikan pesan aneh tersebut. Mingrui menerima nya dan membaca pesan yang tertera di dalam kertas lusuh itu.

"Sangat mirip dengan tulisan tangan Zeyu bukan?" Tanya Nayu meyakinkan. Mingrui mengangguk yakin. Ini benar-benar mirip dengan tulisan Zeyu. Atau bahkan ini benar tulisan Zeyu.

"Aku menjadi curiga dengan Zeyu," Nayu berpendapat. Mingrui menatap Nayu penuh tanda tanya, "curiga kenapa?"

"Ya curiga kalau ini benar tulisan Zeyu dan dia adalah musuh dalam selimut!" Jawab Nayu menjelaskan. Sebelah alis mata Mingrui sedikit menaik, pertanda ia sedikit bingung antara percaya dan tidak percaya.

"Jikalau ini benar Zeyu, siapa yang tengah berada di Nedgor? Arwahnya, huh?" Tanya Mingrui. Nayu memijat pelipisnya "bukan itu yang kumaksud. Aish."

"Humm seperti nya dugaan mu itu ada benarnya juga," Mingrui mulai menimbang-nimbang kan. Nayu merotasikan bola matanya malas. "Kalau kita memperhatikan nya melalui sudut pandang di masa lalu, Zeyu bisa menjadi tersangka," lanjut Mingrui.

"Masa lalu, apa yang kau maksud?"

"Kau lupa atau memang tak tau? Dulu sewaktu Zeyu masih bersekolah, ia adalah seorang anak yang terkenal akan kriminalitas kecil yang ia lakukan di sekolahnya," jawab Mingrui. Nayu menggeleng "coba kau jelaskan lebih detail. Aku belum tau tentang itu."

"Cih, dekat namun tak saling tau. Dulu, Zeyu adalah seorang most wanted di sekolahnya. Ia sering melakukan kenakalan dan hampir saja membuat dirinya dikeluarkan dari sekolah kalau dia bukanlah anak yang pintar," sambung Mingrui.

"Dari mana kau tau tentang itu? Zeyu pernah menceritakannya padamu?" Tanya Nayu lagi. Mingrui menggeleng tidak, "aku pernah mencari tau dari data tentang sekolahnya yang—hei! Sepertinya mereka sudah kembali."

🔫

"Hei! Ini bukan tulisanku!" Elak Zeyu kesal. Sekarang, Nayu dan Mingrui tengah menjenguk Zeyu di dalam kamarnya yang ada di gedung ini. Zeyu sedang dalam masa pengobatan dikarenakan peluru yang pada saat itu mengenai kakinya mengandung sebuah racun.

"Kukira, habisnya tulisan ini benar-benar mirip dengan tulisanmu," sahut Nayu.

Zeyu hanya mengangguk, tiba-tiba tatapannya menjadi sangat serius. "Tapi tulisan ini, sepertinya aku tau milik siapa."

Mingrui dan Nayu menatap Zeyu antusias. Kalau Zeyu tau, itu tandanya mereka akan berhasil menangkap Angel Slaughterer sebentar lagi.

"Aku benar-benar yakin kalau tulisan ini adalah tulisan milik rivalku sewaktu aku masih sekolah dulu," lanjut Zeyu.

"Rival?"

"Sekolah?" Nayu dan Mingrui bertanya secara bersamaan. Zeyu mengangguk meyakinkan.

"He Xinlong. Aku meniru tulisannya yang indah ini untuk menyainginya," jawab Zeyu. Nayu dan Mingrui menatap satu sama lain. Dugaan mereka benar. Sangat benar.

"Lalu, kalian paham dengan petunjuknya? Crown of Darkness-4/9?" Tanya Zeyu. Mingrui mengangguk antusias, "itu adalah judul sebuah novel tahun 3002. Namun untuk 4/9, aku belum tau apa yang dimaksud dengan itu."

"Mungkin bab nya," cetus Nayu. Mingrui menggeleng, "hanya sampai 12 bagian, tidak sampai 49."

"Bukan 49 bodoh! Tapi bab 4 dan 9," ujar Nayu kesal. Mingrui hanya bersiul pertanda ia tak mendengarnya.

"Tapi Nay, Gou, siapa yang dimaksud dengan menyelamatkan gadisku?" Zeyu masih penasaran dengan kalimat terakhir dari paragraf ke dua.

"Ah itu He Xiaolin. Adik dari Xinlong yang kau maksud," jawab Nayu.

Zeyu menyipitkan matanya bingung. "Apakah benar dia yang dimaksud oleh He Junlin?"

"He Junlin?"

Handwriting ; finished



Eheu bingung ndaaa? Eheu ku compar-campur ae lah semuanya. Xixixix. Janlup vommentnya please, biar daku semangat lanjutnya. Yg g vomment, ntar kuberi arsenik taw rasa kao!👊

CHASR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang