Tigger

140 33 20
                                    

"Huft..." Xiaolin terus menghembuskan nafasnya kasar setiap kali mengingat kalau dia tengah dikurung di dalam ruangan aneh yang ukurannya sangat sempit. Dia dikelilingi tembok baja kuat dengan sejumlah kaca kecil yang menyampur dengan pintu yang terkunci rapat tersebut.

"Ha? Ada apa di luar sana?" Tanya nya bingung. Ia berdiri dari duduknya dan berjinjit mencoba melihat apa yang terjadi di luar. Dia melihat dengan samar-samar. Di mana keributan tengah terjadi di luar sana.

.
Flashback on

"Xinlong apa yang kau rencanakan?!" Tanya Zeyu panik begitu mengerti apa yang akan terjadi. Xinlong hanya terkekeh, "menjalankan sesuatu yang seharusnya kulaksanakan."

"Bukan seperti itu caranya! Kita bisa saja melaksanakan nya dengan baik. Kalau begitu kau sama saja mencelakai warga yang lain!" Bentak Zeyu.

"Lagipula kau bisa membicarakan hal ini baik-baik dengan Ehron," sambung Mingrui.

"Setelah mengingat perlakuannya di masa lalu, kau pikir aku bisa memaafkan nya dengan mudah? Huh?" Tanya Xinlong mulai hilang kesabaran. Zeyu memijat pelipisnya. Ah dia benar-benar khawatir akan keadaan di istana presiden.

"Xinlong! Tak ada harimau memakan anaknya–"

"Kau tau apa tentang Ehron?!" Bentak Xinlong memotong perkataan Nayu. Ia menggeretakan giginya kesal, pertanda ia tengah berusaha meredam emosi yang mulai bergejolak pada dirinya.

"Baiklah-baiklah, kita harus memberitahu ini kepada anggota militer untuk melindungi istana presiden." Perkataan Zeyu tadi tentu membuat Xinlong semakin marah.

Brakh

Prang!

Dengan kuatnya, Xinlong mengangkat salah satu bagian dari meja bundar tersebut dan memiringkannya ke depan. Caranya mendorong mena tersebut juga sangat keras. Meja kuat itu bahkan menjadi retak bahkan patah pada seperempat bagian. Gelas, piring kecil, bahkan makanan ringan yang tersedia menjadi tumpah berserakan mengotori lantai yang bersih nan mengkilat tersebut.

Melihat serangan Xinlong secara tiba-tiba, yang lainnya pun mulai ambil posisi kuda-kuda. Dan, pertempuran di ruang rapat ini pun terjadi.

Xinlong memilih lawan yang lemah. Bukan karena ia pengecut, melainkan ia akan menggunakan kelemahan orang tersebut untuk menjawab salah satu pertanyaan.

"Katakan di mana Xiaolin?" Tanya Xinlong sembari memojokan orang tersebut. Tak lupa dengan ujung pisau yang ia tekan sedikit demi sedikit pada bagian tangan sang korban.

"Sialan kau He Xinlong!" Teriak Zeyu sembari bergerak untuk menyerang Xinlong. Baru saja ia akan menarik jas hitam pemuda itu, seseorang segera datang dan menendang wajah tampannya.

Zeyu teralih untuk melawan orang tersebut yang tak lain adalah Shuyang. Baru saja berdiri tegak, Zeyu langsung dihadiahi pukulan bertubi-tubi dari Shuyang pada bagian perut, dada, serta wajah tampannya.

Pada awalnya Zeyu tak sempat mengelak. Hingga akhirnya ia berhasil mencekal tangan kanan Shuyang yang pada saat itu hampir saja mengenai perutnya.

Bugh!

Zeyu membalas semua serangan Shuyang dengan pukulan di bagian perut lelaki tersebut.

CHASR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang