Mata Xinlong bergerak. Ia tampak berusaha memperhatikan sesuatu hanya dari seujung mata. Ia merasakan sebuah getaran kecil yang disebabkan oleh hentakan-hentakan betis Zeyu yang merangkak untuk meraih sesuatu. Xinlong tau, Zeyu tak akan diam saja.
Bang
Bang
Bang
Bang
Brukh
Sial, semua serangan yang diberikan Zeyu sia-sia. Xinlong terlebih dahulu menghindar dan menarik tubuh Ehron agar tak terkena peluru tersebut. Lebih sialnya lagi, pelurunya sudah habis. Hingga akhirnya semua serangan Zeyu hanya mengenai barang-barang beserta tembok dan ia merusaknya.
"Brengsek!" Maki Xinlong menghampiri Zeyu. Sebelum pemuda berwajah manis itu berdiri, ia terlebih dahulu menendang wajah manisnya hingga pemuda tersebut kembali tersungkur.
"Khhk, aishh," rintih Zeyu. Tangannya bergerak ke belakang menyentuh lantai untuk membuat tumpuan. Ia berusaha bangun secepat mungkin sebelum Xinlong menyerangnya hingga dia kembali tersungkur. Tendangan yang begitu keras pada bagian wajah Zeyu membuat lelaki bermarga Yu itu mengeluarkan darah dari hidungnya.
Slept
Bugh
Zeyu menyerang Xinlong pada bagian leher serta perutnya. Hentakan pada leher yang begitu keras membuat nafas He Xinlong menjadi terganggu dan ia terbatuk.
Kesempatan, Zeyu segera menghampiri Ehron sembari menyapu aliran darah yang merambat secara perlahan berusaha keluar dari lubang hidung.
Belum benar-benar menghampiri pria paruh baya itu, Xinlong terlebih dahulu menarik tangannya dari arah belakang secara kasar. Pada saat Zeyu tertarik hingga posisi mereka berdekatan, Xinlong segera mencekik Zeyu dengan kencang.
Zeyu menjadi kesulitan bernafas, tangannya berusaha melepaskan cekalan tangan yang ada pada leher jenjangnya. Sampai pada akhirnya sebuah ide tercetus di otak Zeyu. Zeyu segera membenturkan kepalanya dengan wajah Xinlong. Benturan yang keras dan mengenai hidung bahkan tulang hidung itu sangat menyakitkan. Hingga tanpa Xinlong sadari, ia melepaskan cekikannya.
Zeyu hampir terkulai lemas ketika Xinlong melepaskannya. Cekikan yang amat keras itu membuatnya hampir kehabisan oksigen. Sayang, usahanya untuk menyelamatkan Ehron gagal. Xinlong lebih dahulu menangkap Ehron dan kembali mengunci pergerakan lelaki tua itu dari arah belakang.
"Tolong lepaskan dia!" Zeyu memohon sambil berjalan mendekati keduanya.
Jleb
Satu tusukan pisau pada tubuh Bittan Ehron. He Xinlong yang melakukannya. "Ini semua," Xinlong menghentikan ucapannya sambil kembali menusukan pisaunya ke tubuh Ehron. Setelah itu ia kembali menariknya secara paksa.
"Karena kau." Satu tusukan dan cabut kembali.
"Kau merusak rencanaku," ujar Xinlong yang tak ada habis-habisnya menikam Presiden Farishta itu.
"Ah ya, terimakasih untuk tubuhmu, Ayah," kata Xinlong pada Ehron sambil memberikan tusukan terakhir.
Brukh
Xinlong mendorong tubuh Ehron ke samping dengan kasar. Zeyu menatap Ehron yang tengkurap dan bermandikan darah dengan tatapan kosong. Zeyu kalah, dia gagal. Dan kini ia alihkan pandangannya ke arah sang pelaku yang tak lain adalah anak kandung dari Bittan Ehron itu sendiri.
Mereka saling beradu pandang. Bagaikan dua ekor beruang Grizzly jantan yang akan bertarung demi mempertahankan wilayahnya.
"Kau!–" Zeyu menggantungkan ucapannya. Nafasnya masih tersengal-sengal. Dada bidangnya bergerak naik turun beriringan dengan amarah yang begitu memuncak. Sementara Xinlong, dia masih bisa menetralkan amarahnya. Image nya terasa lebih penting sehingga ia terlihat biasa-biasa saja dan meremehkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
CHASR
Детектив / ТриллерCrime Hunter : sebuah organisasi pembunuh bayaran yang bekerjasama dengan pemerintah di negeri mereka. Mereka juga sering disebut dengan pemberantas kejahatan. Angel Slaughterer : berbanding balik dengan Crime Hunter. Organisasi pembunuh bayaran ini...