Fight

196 39 21
                                    

Wuzhh

"Itu mereka. Kita ikuti mereka dari bawah sini," ujar Rachel memberitahu. Yang diberi tahu hanya berdehem. Dirinya fokus mengendarai mobil.

Angel Slaughterer. Seperti yang diperintahkan Sang Panglima, mereka akan lebih dulu menyerang gedung putih tempat tinggal Sang Raja. Biarkan pemimpin mereka menyelesaikan masalahnya dulu dengan Crime Hunter, setelah itu baru mereka akan pergi ke gedung putih.

Gedung atau kastil putih, sebuah bangunan besar yang menjadi tempat tinggal Sang Pemimpin Farishta, sekaligus tempat bekerja para bawahan Ehron ini tampak tenang. Semuanya berjalan seperti biasa. Sampai 5 pesawat tempur datang dari arah utara.

Ckiit

Viero memberhentikan kendaraannya tak jauh dari bangunan besar itu. Ia tampak sedang mengamati apa yang selanjutnya terjadi jika kelima pesawat tersebut datang.

Duar

Sebuah bom terjatuh dan meledak tepat di depan gerbang istana. Para penjaga yang berjaga di tempat itu telah menjadi korbannya. Pagar besi dengan pilar batu-bata bertema klasik tersebut pun ikut hancur dibuatnya. Viero tersenyum senang, "bagus."

Brumm

Mereka langsung memasuki gerbang istana. Meski bekas ledakkan belum benar-benar habis dan masih banyak api yang memakan sisa-sisa pintu gerbang yang hancur.

Mereka memarkirkan mobil tepat di tengah-tengah halaman istana. Halaman yang sangat luas ini, cocok untuk dijadikan sarana pertandingan sepak bola.

Duar

Sebuah ledakan terjadi lagi di tempat lain. Rachel berdecak sebal, ia takut jika semua tak berjalan sesuai rencana.

Ia segera mengambil walkie talkie yang ada di dalam laci mobil, setelah itu mulai melakukan sambungan. "Cukup! Kau hanya perlu menghabisi penjaga tak berguna itu. Sementara kalian yang siap turun ke lapangan, kita langsung masuk ke dalam. Tangkap Ehron tapi jangan membunuhnya. Mengerti?" Rachel kembali mematikan walkie talkie tersebut dan memasukannya ke dalam saku celana.

Seperti yang baru saja Rachel katakan, puluhan pasukan Angel Slaughterer turun dari atas pesawat dan mulai menyerang penjaga beserta polisi yang sebelumnya ada di tempat tersebut. Sementara pesawat yang ditumpangi mereka kembali melaju menuju markas mereka sendiri.

Brukh!

Pendaratan Hanyu tidak cukup baik, karena ia terjatuh. Baru saja ingin berdiri, banyak sekali tembakan yang diberikan oleh para sniper yang menjaga istana presiden. Dengan terpaksa ia merayap dan berguling untuk mencari tempat berlindung.

Dianbersembunyi di balik sebuah patung air mancur yang letaknya tepat di tengah-tengah lapangan. Pertempuran masih terjadi. Banyak rekan-rekannya yang gugur di awal-awal pertarungan ini.

"Ck, bagaimana ini," ujar Hanyu frustasi. Dirinya menangkap sebuah figur mobil yang terparkir tak jauh darinya berada. Di otaknya terpintas sebuah ide cemerlang.

Tap

Tap

Tap

Dengan berhati-hati ia berjalan melewati tiap luncuran peluru-peluru laknat yang tak ada habisnya.

Brukh

Ia menjatuhkan tubuhnya ke atas tanah. Setelah itu ia merangkak dan merayap memasuki kolong mobil yang terparkir di sana.

Alih-alih sniper mulai menembaki mobil yang menjadi tempatnya bersembunyi. Dua orang yang berada di dalam mobil pun menjadi kebingungan.

CHASR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang