A little hint

239 38 16
                                    


Xiona, Nayu, dan Tianze baru saja tiba di perkarangan rumah mewah nan besar. Tianze memarkirkan mobilnya di halaman sebuah rumah yang terlihat minimalis dan nyaman itu.

"Selamat datang," ujar Xiona usai membuka kunci dan membuka pintu istana kecilnya itu. Kecil jika tampak dari luar, namun berbeda jika dilihat dari dalam. Di dalamnya terlihat 3 kali lebih luas dibandingkan jika dilihat dari luar. Ketika diperhatikan dari sisi luar, rumah Xiona memiliki kesan yang mininalis dan modern. Namun berbeda jika dilihat dari sisi dalam. Semuanya tampak mengkilap dan sangat glamor. Sama seperti Sang pemilik rumah yang berpenampilan glamor dan anggun.

Nayu dan Tianze mengikuti langkah Xiona memasuki rumah glamornya itu. Mereka berdua dipersilahkan duduk di atas sofa mewah yang berwarna cream dengan pinggiran besi berwarna keemasan.

"Aku akan membuatkan kalian minuman," ujar Xiona sambil beranjak menuju dapur. Sambil menunggu Xiona, Tianze sibuk memainkan handphone nya, entah untuk melihat-lihat sosmed, atau memeriksa informasi terbaru dari petingginya. Berbeda dengan Nayu yang kini memperhatikan beberapa foto dan lukisan yang terpajang di dinding ruang tamu milik Xiona dan suaminya ini. Xiona gemar mengoleksi banyak lukisan dengan harga 'wah'. Nayu juga mengingat-ingat wajah lelaki yang terpajang di foto pernikahan Xiona satu tahun yang lalu. Iya, itu adalah suami dari Xiona. Namun Nayu yakin kalau suami Xiona adalah orang yang dikenali banyak orang.

"Kalau kau lupa siapa dia, dia adalah pembawa acara sukses. Lee Minho, orang-orang sering menjulukinya sebagai Lee Know karena ia banyak tau tentang segala hal. Ehm kecuali misi istrinya sendiri." Seakan-akan mengerti pikiran Nayu, Tianze langsung memberitahunya.

"Ah ya, aku baru mengingatnya. Terimakasih sudah memberi tahu." Tianze mengangguk. Bertepatan pada saat itu, Xiona datang sambil membawa beberapa minuman dan makanan ringan di atas nampan. Setelah itu Xiona menyajikannya dengan rapih di atas meja. Xiona meletakkan nampan tadi di kolong meja, dan ia duduk tepat di hadapan Nayu dan Tianze.

"Silahkan diminum," kata Xiona sopan. Nayu dan Tianze menerimanya dengan senang hati. Mereka mulai meneguk sedikit minuman yang dihidangkan Xiona.

Tianze meletakkan kembali cangkir dengan piring kecil sebagai tatakan itu di atas meja. Ia akan memulainya sekarang.

"Jadi, saya ingin memberitahu sebuah informasi," ujar Tianze sebagai permulaan. Xiona dan Nayu? Mereka akan mendengarkannya. Agar tak terganggu, Nayu juga meletakkan cangkirnya di atas meja.

"Menteri pendidikan kita, Rambert telah terbunuh. Di TKP, terdapat gambar ini," Tianze menunjukan sebuah gambar dari payar iPad yang ia keluarkan dari tas kecilnya.

"Itu lambang Angel Slaughterer kan?" Tanya Tianze pada Nayu. Yang ditanya mengangguk antusias, ia bertanya balik "kapan peristiwa itu terjadi? Ah lebih tepatnya kapan kalian mengetahui kalau Rambert telah terbunuh?"

"Pembunuhannya terjadi dua hari yang lalu. Kami mengetahuinya sekitar 4 jam setelah pembunuhan terjadi," jawab Tianze.

"Mengapa kalian tidak memberitahu kami para anggota Crime Hunter?" Tanya Nayu untuk yang kedua kalinya. Tianze menghela nafas "ini bukanlah tugas kalian. Hanya kami, pihak kepolisian yang berwenang untuk menyelidiki kasus ini."

"Bagaimana mungkin seperti itu? Kami juga berhak mengetahui hal itu. Selama ini kami membantu kalian dalam menyelidiki bahkan memberantas kejahatan! Mengapa kalian tidak mengizinkan kami untuk menyelidiki kasus yang memiliki sangkut paut dengan anggota Angel Slaughterer, musuh terbesar kami?" Nayu sedikit membentak.

CHASR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang