White castle

159 31 23
                                    

Brummm

Baru saja mereka tiba di istana presiden yang kini tengah mengalami insiden, namun mereka segera disambut dengan berbagai tembakan yang mengenai mobil mewah tersebut. Mungkin sang pelaku mengira bahwa mereka adalah musuh yang ikut untuk menghancurkan bangunan milik raja ini.

"Arghh sial!" Ujar Zeyu sembari terus menunduk. Mereka berempat menunduk agar tidak terkena tembakan yang terus diberikan dari banyaknya sniper sekutu.

Tak ingin terkena lebih banyak, Zeyu segera menancap gas dan pergi dari halaman istana yang luasnya tak terkira. Begitu banyak orang yang melakukan perang kecil di sini.

Brukh

Seakan-akan tak peduli, Zeyu menabrak siapapun yang menghalangi jalannya. Hal tersebut membuat Nayu ingin protes "hey! Bagaimana jika yang kau tabrak itu adalah kawan?"

"Aku tak peduli," jawab Zeyu.

Lain di luar, lain juga keadaan di dalam. Rachel, Viero, Hanyu, dan yang lainnya tengah mencari Ehron di dalam istana.

Dugh

Dugh

Rachel terus membenturkan kepala polisi yang melawannya dengan cara tangannya yang mencengkram keras rambut polisi tersebut. Sementara Hanyu berjaga di belakang Rachel untuk membunuh orang-orang yang berusaha menghampirinya.

"Tak ada Ehron di sini," kata Viero melalui alat komunikasi canggih yang mereka gunakan. Kini Viero dan Alrico mencari Ehron di ruangan lantai dasar lainnya. Sementara Hanyu, Rachel, bersama Angel Slaughterer yang lain menghabisi mereka semua di ruang utama.

Mata Rachel menangkap siluet seorang gadis kecil meringkuk di sudut ruangan dengan sebuah guci keramik yang menghalangi dirinya. Rachel berniat untuk menghampiri gadis itu. Sekali lagi ia membenturkan kepala polisi tersebut ke tembok, kemudian ia melepaskannya dan berjalan dengan hati-hati untuk menghampiri gadis itu.

"Hai gadis cantik," sapa Rachel begitu sampai di depannya. Gadis kecil itu menoleh dan menatap Rachel penuh kewaspadaan.

"Siapa namamu? Dan mengapa kau bisa berada di sini?" Tanya Rachel sembari berjongkok di hadapannya. Bukannya menjawab, gadis itu justru menangis "hiks..."

Rachel berdecak kesal. Ia menarik bahu gadis itu kasar, "katakan di mana Ehron?!" Lagi-lagi yang ditanya menangis.

"Cepat jawab!" Bentak Rachel.

"A-ayah ada di at–"

Set

Brukh

Belum sempat gadis kecil itu menghabiskan kalimatnya, seseorang langsung menarik tangan Rachel dan mendorongnya keras, hingga Rachel terbentur ke tembok.

"Akkhh! Keparat!" Umpat Rachel berusaha meregangkan punggungnya yang terasa ingin remuk itu. Bukannya meladeni, pelaku justru menggendong gadis kecil tadi dan berusaha membawanya pergi jauh dari tempat ini.

Dor

Kaki Tianze–pelaku–terkena peluru yang diberikan Rachel. Tianze hampir saja terjatuh. Namun ia sekuat tenaga berjalan dan kembawa gadis kecil itu pergi dari tempat ini.

Tak ingin tertinggal begitu saja, Rachel menghampiri Tianze dan berusaha mengambil alih gadis kecil itu dari Tianze. Rachel menurunkan gadis tersebut dan ia akan melawan Tianze.

Baru saja Tianze akan menarik kembali gadis kecil itu, dengan cepat Rachel menangkis tangannya. Setelah itu ia memukuli perut milik Tianze.

Tak ingin dilukai terus menerus, Tianze memukul balik dan mendorong perempuan itu keras-keras agar menjauh. Bertepatan pada saat Rachel terdorong, sebuah mobil menerobos kaca yang berhadapan dengan pintu utama. Kaca besar tersebut pecah dan mobil itu berhasil masuk. Rachel yang pada saat itu posisinya benar-benar berada di hadapan kaca besar itu, menjadi terkena tabrakan dan hilang tertelan mobil mewah itu.

CHASR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang