Against

134 33 6
                                    

"Wah-wah, tak kusangka akan sekacau ini keadaannya."

Mereka semua menoleh ke arah sumber suara. Di sanalah dia tiba. Seseorang yang menjadi dalang dari semua ini. Seakan-akan dapat memanipulasikan keadaan, semua pandangan teralih pada tiga orang yang tiba di istana presiden. Aura semakin mencekam kala ketiga orang itu datang. Layaknya sesuatu yang dapat merasuki jiwa dengan begitu mudah.

Prok

Prok

Prok

Tiga tepukan. Suasana masih hening seperti di detik sebelumnya. Tepukan itu bagaikan sebuah isyarat bahwa semua harus memperhatikannya.

He Xinlong berjalan dengan angkuhnya di antara orang-orang yang berada di kelilingnya. Dia terlihat seperti seorang bintang yang berjalan di atas karpet merah dengan orang-orang yang menyorotinya dengan tatapan terkagum-kagum.

Di suasana yang hening seperti ini, mungkin sesuatu yang mengendap-endap akan mudah tertangkap basah. Tapi tidak bagi seorang Yu Zeyu. Meski dia juga mencolok di ruangan ini.

Kedua netra indah milik Zeyu bergerak mencari-cari sesuatu yang harus ia pandang. Orang yang berada cukup dekat dengannya, dan yang pasti bisa membantunya sekarang. Mingrui, dia berada cukup dekat dengan Mingrui. Kini Zeyu melangkah sedikit demi sedikit menghampiri Mingrui. Gerakannya yang bisa dikatakan lamban itu pertanda bahwa ia tidak ingin menimbulkan suara sedikitpun.

"Giring mereka semua keluar dari sini," bisik Zeyu begitu berada tepat di samping Gou Mingrui.

"Untuk?" Tanya Mingrui dengan suara yang berbisik juga.

"Lakukan saja perintah ku! Pastikan tidak akan ada lagi yang masuk ke dalam sini!" Jawab Zeyu penuh penekanan.

Dor

Mingrui melepaskan pelurunya ke sembarang arah. Seperti memberikan sebuah kode, pertarungan kembali terjadi. Xinlong yang baru saja tiba di hadapan Ehron pun menjadi terkejut sendiri.

Seperti yang diperintahkan Zeyu, Mingrui berusaha memancing musuh untuk keluar bangunan. Sambil terus memancing, tatapannya terus menatap rekan-rekannya seakan-akan memberikan sebuah isyarat. Sesekali kepalanya bergerak menggeleng ke arah luar pertanda mereka harus keluar. Rekan-rekannya juga dapat memahami isyarat Mingrui dengan cepat. Mereka pun membantu Mingrui untuk menggiring semuanya keluar dari bangunan putih besar ini.

Zeyu juga ikut membantu dengan cara menembaki para musuh. Hal tersebut untuk mengurangi musuh dan meringankan beban anak buahnya. Peluru demi peluru ia luncurkan. Musuh demi musuh ia bunuh secara singkat. Langkah demi langkah ia gunakan sembari terus melancarkan tembakannya. Hingga akhirnya dia tiba di dekat Xinlong, Viero, Alrico, bahkan Ehron.

Dengan gerakannya yang sangat cepat bagaikan kilat di atas langit, Zeyu membunuh Viero dan Alrico menggunakan pistolnya. Xinlong yang tak kalah akan kecepatannya dengan Zeyu pun dengan cepat pula menendang tangan Zeyu agar dia melepaskan pistolnya. Tubuh Viero dan Alrico yang tumbang memberikan kebebasan untuk Ehron. Tapi kebebasan itu berlangsung sebentar begitu Xinlong langsung menarik, memutar badannya, dan mengunci pergerakan Ehron dari arah belakang.

Sedikit demi sedikit orang-orang yang berada di sini mulai teralih menuju luar kastil. Entah bagaimana caranya, yang pasti orang-orang kepercayaan Zeyu telah berhasil melakukan ini.

CHASR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang