Long hair and arsenic

165 38 17
                                    

Di siang yang cerah ini, Zeyu beserta ketiga anak buahnya tengah berada di sebuah pelabuhan besar di kota Osoc. Kemarin mereka sudah membicarakan hal ini. Mereka juga bertemu langsung dengan wakil presiden Aiirfarg yaitu Hewett. Hewett meminta Zeyu dan yang lainnya agar membantu mereka untuk menangkap Berthold. Pasti sangat sulit. Dikarenakan Berthold memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan Hewett.

Mereka bersiap-siap untuk pergi ke Nedgor menggunakan sebuah kapal. Kapal yang ukurannya tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Bentuk kapal ini mirip sekali dengan kapal penelitian. Di dalamnya juga sudah disiapkan banyak persediaan selama mereka berlayar. Tak lupa dengan banyaknya senjata yang pastinya sangat mereka butuhkan.

"Kami akan berangkat sekarang. Serahkan misi ini kepada kami dan jangan pernah ragu dengan kami," ujar Zeyu kepada menteri kelautan Aiirfarg beserta yang lainnya.

"Kami percayakan misi ini kepada kalian," sahut Sang menteri. Zeyu mengangguk. Ia mulai menyusul Zihao, Jack, dan Stephen untuk memasuki kapal. Ah jangan lupakan seorang nahkoda kepercayaan mereka--Eginhard--yang ditugaskan untuk mengantarkan Zeyu dan yang lainnya.

Mengapa mereka pergi menaikki sebuah kapal? Kenapa tidak menaikki sebuah pesawat yang notabene nya lebih cepat dibandingkan sebuah kapal. Jawabannya sedikit rumit jika dijelaskan. Yang pergi mengunjungi Nedgor bukan hanya mereka berlima. Hewett sendiri beserta beberapa orang kepercayaan lainnya juga ikut pergi mengunjungi Nedgor. Mereka akan membicarakan hal ini baik-baik dengan Berthold. Namun jika ada seuatu keributan, Crime Hunter bisa saja datang untuk membantu. Lagipula Crime Hunter juga ditugaskan untuk mengalihkan Sang musuh.

🔫

Ruangan ini benar-benar sunyi. Suara berbagai mesin mudah untuk didengar. Suasana di dalam ruangan pun terasa sangat dingin dan menusuk. Di dalam hanya terdapat dua orang wanita dengan satu orang laki-laki yang terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan berbagai kabel yang menempel erat pada permukaan kulitnya. Bibir lelaki itu pucat pasi, nafasnya terdengar sangat tenang namun sedikit kesusahan. Matanya sayu dan ragu-ragu untuk terbuka. Di sekujur tubuhnya terdapat banyak luka yang mulai mengering dan akan sembuh dalam jangka waktu pendek.

"Jiakai, keadaannya benar-benar memprihatinkan," ujar Xiona sambil berjalan mendekati Jiakai. Nayu mengikuti langkah Xiona. Kini mereka benar-benar berada di samping Jiakai. Jiakai tau akan kehadiran keduanya, namun keadaannya yang benar-benar lemah ini membuatnya tak bisa melakukan apa-apa. Menyambut mereka berdua dengan kata-kata pun terasa sangat sulit.

"Aku menjadi bingung, bagaimana caranya kita melalukan wawancara sementara ia tak bisa berkata apa-apa," kata Nayu sambil berpikir keras. Di tangannya terdapat sebuah notebook. Tangan yang satunya memegang bolpoin yang akan ia gunakan untuk mencatat jawaban yang akan dilontarkan oleh narasumber.

"Kita bisa menggunakan ini," kata Xiona memberi pencerahan. Ia meletakkan sebuah benda kecil dengan tombol lunak di tengah-tengah nya itu ke dalam genggaman tanga Jiakai. Setelah itu Xiona duduk di sebuah bangku yang telah disediakan. Sementara Nayu masih dalam posisi berdirinya.

"Ekhm selamat pagi. Saya Xiona Lee, dan ini Nayu Charlotte. Kami akan mengajukan beberapa pertanyaan yang harus anda jawab. Anda bisa menjawabnya tanpa harus berbicara. Caranya adalah, anda harus menekan tombol benda kecil yang kini berada dalam genggaman anda. Benda tersebut akan mengeluarkan suara seperti terompet jika anda memencet tombolnya. Peraturan dalam menggunakan benda itu adalah, anda dapat menekannya sekali jika jawabannya 'ya', dan anda harus menekannya dua kali jika jawabannya 'tidak'. Baiklah, anda telah siap?" Tanya Xiona usai menjelaskannya panjang lebar.

"..." Tidak ada jawaban.

"Diam berarti iya." Xiona menarik nafas sebentar, setelah itu ia mulai melontarkan pertanyaan pertama "apakah anda masih mengingat siapa pemimpin kalian, Angel Slaughterer?"

"..." Nayu menatap Xiona. Jiakai tidak menjawab.

"Anda bisa memencet tombol itu kan?" Tanya Nayu mulai tak sabar. Namun, Jiakai tetap tak menjawab.

"Anda sudah dalam keadaan sekarat, apakah anda menginginkan kita untuk melakukan penyiksaan untuk mempercepat kematianmu?" Nayu bertanya lagi. Sama seperti sebelumnya, Jiakai tidak memencet tombol itu.

"Eum saya akan mengajukan pertanyaan yang lain. Apakah ketua organisasi Angel Slaughterer adalah warga asli negara Farishta?" Xiona kembali bertanya.

Namun sepertinya kesabaran mereka telah habis. Nayu sudah siap untuk mencekik Jiakai sekarang juga. Namun ia terhenti kala melihat tangan Jiakai bergerak meraih Xiona yang berada di dekatnya.

Tangan Jiakai mengelus surai hitam mengkilat milik Xiona. Xiona tak mengelak sedikit pun. Ia justru berpikir keras apa yang dilakukan Jiakai? Untuk apa ia mengelus rambut panjang miliknya? Rambut panjang? Long hair? Long?

"Long?" Tanya Xiona memastikan. Jiakai tidak meresponsnya dengan sebuah jawaban. Ia justru tampak seperti kejang-kejang, dan mulutnya memuntahkan sesuatu berbentuk cairan berwarna bening. Nayu yang panik segera memanggil orang-orang di luar sana.

Pintu terbuka, beberapa dokter dan Tianze datang memasuki ruangan tersebut. Para dokter tengah melakukan penolongan pada Jiakai, entah itu akan berhasil atau tidak. Sementara Xiona, Nayu dan Tianze sedang mendiskusikan hal tadi jauh dari tempat Jiakai.

"Apa yang Jiakai maksud dengan Long?" Tanya Xiona pada Nayu dan Tianze. Tianze balik bertanya "long?" Xiona mengangguk.

"Sepertinya nama itu tak terlalu asing bagiku," gumam Nayu sambil memikirkan sesuatu.

Tiba-tiba salah satu dokter datang menghampiri mereka sambil memberitahu sesuatu yang amat mengejutkan "pemuda ini benar-benar kuat."

Xiona, Nayu, dan Tianze tak mengerti dengan apa yang dikatakan Sang Dokter. Mereka hanya menunggu dokter tersebut melanjutkan penjelasannya.

"Dia terkena racun Arsenik. Entah itu melalui apa. Namun yang pasti, dia dapat bertahan dengan racun tersebut dengan jangka waktu yang sangat lama. Racun tersebut ada di dalam tubuhnya kira-kira sekitar 10 jam yang lalu."

Mereka bertiga membulatkan matanya terkejut. Bagaimana mungkin hal tersebut bisa terjadi? Mengapa raja racun itu bisa ada di dalam tubuh Jiakai.

"Ah, setahuku orang yang terkena racun tersebut meski hanya 200 miligram atau setetes air hujan, maka ia akan mati dalam jangka waktu sekitar 2 jam. Racun itu yang membunuh Raja George III dari Inggris, Napoleon Bonaparte, hingga kaisar Gaungxu dari Cina," komentar Tianze. Sang Dokter mengangguk.

"Tapi, siapa yang melakukannya dan bagaimana bisa dia melakukan ini?" Tanya Nayu.

"Rumah sakit ini sempat mengalami korsleting listrik sekitar 11 jam yang lalu. Kira-kira pukul 3 pagi. Orang itu yang melakukannya, dia memutuskan kabel untuk mematikan aliran listrik. Setelah itu ia melakukan aksinya," jelas Tianze.

"Apakah tempat itu sudah disediliki?" Tanya Xiona. Tianze mengangguk "tapi tidak ada sedikitpun jejak yang tertinggal. Termasuk sebuah clue seperti Angel Slaughterer."

"Angel Slaughterer. Aku yakin mereka pelakunya. Mereka melakukan hal ini agar Jiakai tidak bisa memberikan sedikit pun informasi mengenai organisasi mereka," celetuk Nayu.





Long hair and arsenic ; finished


H

uhuuu akhirnya daku update^^. Gimana? Seru gak? Hehe masih belum ada war nya nih:" pengen lanjutin tapi kayanya kepanjangan.

Oiya, selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Saya minta maaf kalau sebelumnya ada salah hehe. Minal aidzin wal faidzin🙏

Jangan lupa untuk vommentnya yaw. Itung-itung dapet pahala. Kan pahalanya lagi diobral. Hahaha. See u and paipai

CHASR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang