Revenge

143 33 2
                                    

"Asal kalian tau, Ehron adalah ayah kandungku."

"Apa?!" Semua pandangan tertuju pada sesosok petarung perempuan yang berdiri di ambang pintu. Mengetahui dirinya menjadi pusat perhatian, Nayu segera berdehem dan berjalan menghampiri Zeyu. Setelah itu ia berdiri di belakang tak jauh dari tempat Zeyu berada.

"Tunggu-tunggu, Ehron? Sebenarnya apa yang terjadi di masa lalu?" Tanya Zeyu sangat penasaran. Tak hanya Zeyu, beberapa anggota Crime Hunter bahkan Angel Slaughterer juga menjadi penasaran.

Xinlong tersenyum kecil sebelum melanjutkan ucapannya, "dia tidak seperti yang satu dunia kira. Yang semua orang ketahui, Ehron adalah orang yang bijaksana, memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi, penyayang, sangat baik kepada rakyatnya. Tapi berbeda dengan yang kuketahui. Menurutku dia adalah orang yang kejam, tamak, tidak tau belas kasihan. Dan sifat itu sendiri menurun pada diriku."

Semua sedikit terkejut. Apa yang Xinlong maksud dengan kejam, tamak, tidak tau belas kasihan.

"Bukti tersebut sudah kalian cari tau sendiri di negeri sebelah kan?" Tanya Xinlong. Mereka semua mengangguk paham.

"Lalu? Seperti apa cerita nya?" Tanya Mingrui tak sabar.

"Seperti yang kubilang barusan, aku adalah anak dari hasil hubungan haram Bittan Ehron dan Clara Valdemar. Karena kehadiran ku, mereka berdua pun menikah dan terlahir lah diriku ke dunia yang kejam ini. Hari-hari ku bukanlah yang indah seperti yang dirasakan anak-anak pada umumnya yang mendapatkan rasa kasih sayang dari kedua orang tuanya, meskipun keluarga ku termasuk dalam kategori keluarga yang terpandang. Ehron dan Clara selalu bertengkar setiap harinya dan berakhirlah diriku yang menjadi pelampiasan mereka." Xinlong memberhentikan perkataannya sebentar. Tangan kekarnya bergerak menangkap benda berbentuk tabung yang menampung air mineral untuk nya.

Pemuda tampan itu meneguk air yang ia tumpahkan ke dalam mulutnya sendiri. Dia membiarkan air itu mengalir membasahi kerongkongannya yang sempat kering kala mendongeng.

"Ahhh... Hingga saat itu tiba. Di mana Clara pergi meninggalkan dunia ini karena bunuh diri, bunuh diri bukan tanpa alasan, melainkan ia tak tahan dengan perbuatan Ehron. Semenjak kematian Clara, Ehron pun semakin menjadi-jadi untuk menyiksaku. Aku yang pada saat itu mencapai puncak kemuakkan pun memutuskan untuk pergi meninggalkan istana menyeramkan tersebut. Pada akhirnya aku ditemukan oleh sepasang suami istri yang mulai saat itu mengangkatku sebagai anaknya," lagi-lagi Xinlong memberhentikan kalimatnya. Ia mengaambil nafas sebentar.

"Aku menikmati kebahagiaan itu tak lama. Sampai saat itu tiba, di mana Ehron memerintahkan anak buahnya untuk melacak keberadaan ku. Anak buah Ehron membawaku ke rumah baruku dan di sana mereka membunuh orang tua angkatku. Beruntung aku dan kedua saudara angkatku selamat dari kejadian tersebut." Xinlong menggerakkan matanya ke arah Zeyu. Ia menatap Zeyu penuh arti, seakan-akan mengingatkan Zeyu pada sesuatu.

Zeyu mengangguk, yang Xinlong maksud pasti kejadian di halte sekitar 15 tahun yang lalu.

"Lalu, apa kau tau mengapa Ehron melakukan hal tersebut?" Tanya Nayu melipat kedua tangannya di dada. Xinlong mengalihkan pandangannya pada satu-satunya wanita yang ada di sini.

"Tentu saja. Dia yang pada saat itu bermimpi ingin memimpin sebuah negara pun mencalonkan dirinya sebagai seorang presiden. Berhubung otak dan kekayaannya mendukung bukan? Akan tetapi ia sangat takut jika aku membongkar semuanya. Karena aku adalah satu-satunya saksi dari kekejaman dirinya," jawab Xinlong.

"Jadi, itu alasannya kau membawa nama Ehron dalam kejahatan mu?" Kini Jack yang bertanya. Xinlong hanya mengangguk.

"Jika kau benar anak kandung dari Ehron, apakah ia terkejut pada saat datang menemuimu untuk memberimu target membunuh?" Pertanyaan Zeyu cukup menarik. Jika Xinlong mengingat-ingat kejadian itu, ia akan tertawa geli sendiri. Menurutnya Ehron itu bodoh, meski satu dunia mengakui kepintarannya sebagai seorang presiden.

CHASR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang