Part ini saya dedikasikan buat Mom_Indi yang telah berbaik hati membantu saya di tengah kesulitan. Saya berdoa semoga Tuhan membalaskan kebaikannya.
Btw, cerita di part ini berhubungan dengan ekstra part "Terukir Indah Namamu" yang rencananya akan terbit di ebook. Jadi jangan pada bingung ya teman-teman semua....😊
Joana terbangun ketika mendengar suara alarm ponselnya berbunyi. Dengan sedikit kesulitan ia meraih ponselnya di atas nakas. Pelukan suaminya membuatnya sulit bergerak.
Setelah mematikan mode alarm di ponselnya, Joana memutar kepalanya untuk melihat suami tampannya yang masih terlelap.
"Frans..." panggilnya serak, "sudah pagi." Ia mencoba untuk membangunkan Frans. Sesuai janji mereka tadi malam, rencananya siang ini mereka akan pergi ke Tanjung Benoa untuk bermain paralayang.
"Hmm..." Frans bergumam malas. Alih-alih bangun, Pria itu malah semakin merapatkan pelukannya ke tubuh Joana.
"Nanti kita kesiangan perginya, Frans..." Joana mencoba melepaskan diri dari dekapan Frans.
"Aku masih ngantuk. Besok-besok kan bisa perginya?" Gerutunya serak. Percintaan mereka tadi malam benar-benar menguras energinya. Yang dibutuhkannya saat ini adalah kembali tidur sambil memeluk istri cantiknya.
"Aku tidak percaya ucapanmu," dengus Joana kesal. "Buktinya sudah dua hari kita terus di kamar tanpa kemana-mana." Omel Joana yang dibalas Frans dengan kekehan.
"Namanya juga pengantin baru, Sayang. Bawaannya minta di kamar terus." Jawab Frans yang segera mendapat cubitan dari Joana. "Apa enaknya honeymoon kalau cuma lihat air sama pasir? Itu namanya berdarma wisata bukan bulan madu." Lanjut Frans geli dengan mata yang masih tertutup.
Mau tak mau Joana ikut tertawa juga.
"Aku mau mandi dulu. Nanti siap mandi, kamu udah harus bangun ya, Frans," Joana melepaskan diri dari pelukan Frans.
"Hmm..." gumam Frans malas.
Namun sampai Joana selesai mandi, Frans terlihat belum bangun juga.
Ketika Joana hendak membangunkannya, wanita itu segera mengurungkan niatnya begitu melihat Frans yang tertidur dengan pulas. Ia berpikir mungkin sebaiknya ia menunggu sebentar lagi.
Sambil menunggu Frans bangun, Joana memilih menyibukkan diri membaca berita di ponselnya. Tiba-tiba ia teringat kepada Argenta. Ia baru sadar bahwa belum sempat mengucapkan terima kasih kepada pria itu.
Tak menunggu lama, Joana segera menghubungi nomor Argenta.Tak dapat dipungkiri ada rasa khawatir di hatinya bila Argenta tak mau mengangkat panggilannya.
"Halo,"
Joana nyaris menangis saat mendengar suara Argenta menjawab panggilannya.
"Ar, ini aku Joana," beritahu Joana pelan.
"Aku tahu. Ada apa?" Suara Argenta terdengar dingin di pendengaran Joana.
"Terima kasih buat hadiahnya." Ucap Joana tulus. "Aku dan Frans senang sekali menerima pemberian dari kamu." Joana sengaja membawa nama Frans, agar hubungan keduanya tidak semakin memburuk.
Hening. Tidak ada jawaban sama sekali.
Mengumpulkan keberanian, Joana kembali melanjutkan ucapannya. "Ar, rencananya sepulang dari sini, kami mau mengundangmu dan Josan untuk makan malam di rumah kami. Itu pun kalau kamu ada waktu," tambah Joana buru-buru. Ia takut ucapannya membuat Argenta tersinggung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Untukmu Segalanya
RandomSekuel 'Terukir indah namamu' "Aku akan memberikan segalanya kepadamu. Hatiku, pikiranku, bahkan jiwa ini akan kuberikan untukmu. Agar kamu mengetahui bukti kesungguhan cintaku." -Argenta Gunawan- Karena kesalahannya di masa lalu, Argenta harus keh...