"9

112 18 3
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*Beautiful Flower*


***



"Nona muda Xia, nona muda bangun".

Tepukan lembut ia rasakan di pipi bersih miliknya. Merasa terganggu gadis pemilik pipi itu membuka mata coklatnya dengan perlahan. Mengeryitkan kening saat silau matahari masuk ke retina matanya.

Setelah menyesuaikan pandangannya dengan sinar matahari gadis itupun menoleh ke samping kiri hingga maniknya menemukan sosok perempuan yg ia yakini yg telah mengganggunya tadi.

"Nona muda anda tidak apa-apa?".

Pertanyaan itu hanya di jawab dengan anggukan kecil, gadis itu masih mengumpulkan nyawa. Bangun dari tidurannya dan baru sadar jika ia kini tengah berada di sebuah danau kecil.

"Ini....dimana?"tanyanya pelan.

"Ini berada di danau belakang rumah anda nona. Apakah anda lupa jika anda tadi pagi kabur kesini setelah berbincang dengan tuan besar, nona?".

Penjelasan perempuan itu membuatnya mengeryit bingung.

"Seingatku aku tadinya berada di museum" bisiknya.

"Nona muda Xia sebaiknya kita lekas pulang sekarang, saya takutnya jika kita pulang terlalu sore tuan besar akan memarahi anda".

"Siapa yg kau panggil nona Xia? Setahuku namaku belum berganti dari son naeun" serunya bingung.

Perempuan yg sedari tadi memanggilnya dengan panggilan 'nona muda Xia' juga ikut bingung.

"Nona ada apa dengan anda? Nama anda memang Xia Bei, putri sulung keluarga Wang"seru perempuan itu.

Naeun memijit pelan keningnya. Astaga dia pusing.

"Apakah ini berada di dimensi lain? Karna buku yg ada di museum itu? Ahhh kenapa harus seperti ini? Dan lagi ini berada di mana?".

Naeun menatap lamat pakaian yg ia gunakan, lalu berjalan menuju pinggir danau guna bercermin melalui pantulan air danau.

Manik naeun membulat tak percaya dengan pemandangan yg ia lihat, oh astaga benarkah ini dia?. Entah mengapa naeun merasa auranya berbeda, dan tatapan matanya terlihat lebih dingin dari biasanya.

"Ini jaman kerajaan china kuno". Bisiknya saat mengetahui keadaannya saat ini, dan hal ini membuat naeun merasa lemas seketika.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beautiful flower [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang