"21

86 13 7
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Beautiful Flower"


***




Mijoo yang baru kembali ke paviliunnya itu segera menghentikan langkah kakinya yang hendak memasuki kamarnya. Memutar tubuhnya ke arah segerombolan dayang dan prajurit di belakangnya dengan manik yg membulat sempurna.

"Qia, kenapa tidak mengingatkan Ben Gong untuk mengambil mangga tadi?"serunya cepat.

Qia dan beberapa dayang di hadapan mijoo itu terdiam dengan manik mengerjab, mereka cukup terkejut dengan mijoo yg tiba-tiba membalik badannya itu.

"Ampuni hamba Yang mulia, Qia salah karena lupa mengingatkan anda"tutur Qia sambil menunduk.

Mijoo menghela nafasnya, bukan sepenuhnya salah Qia. Jelas saja jika Qia lupa, orang tadi keadaannya genting gitu kok, ya mana inget lagi mau ambil mangga.

"Ya sudah suruh beberapa prajurit untuk mengambilnya dan sajikan nanti ya Qia. Sekarang Ben Gong mau berbasuh sendiri. Jangan ada yang ganggu Ben Gong"ucap mijoo cepat lalu segera masuk ke kamar dan lekas menutup pintunya.

Beberapa saat kemudian akhirnya mijoo menyelesaikan acara berbenah dirinya.

Beberapa saat kemudian akhirnya mijoo menyelesaikan acara berbenah dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja penampilan mijoo gini ya)

Penampilan yang terbilang polos untuk seorang permaisuri tapi mijoo tak peduli, toh tujuan ia memilih bebenah sendiri ya karena ini. Dia ingin beristirahat dari perhiasan di kepala yang berat itu, mijoo tak suka. Kepalanya pusing jika lama-lama kebanyakan hiasannya, ck. Mana hanfu permaisuri Wan Yun ngepas body semua lagi, berat juga.

Mijoo dulu memang sangat ingin mencoba hanfu tapi kini mijoo tampak menyesalinya. Ia tak tau jika memakai hanfu tuh bakal seribet dan seberat ini, gerakannya terbatas. Mungkin juga karena ia seorang permaisuri yang membuat semua terasa lebih berat dari milik naeun.

Mijoo yang kini masih duduk di depan cermin itu tampak tersenyum lebar.

"Duuuh kau cantik sekali lee mijoo"pujinya dengan sombongnya. Mijoo tertawa pelan setelahnya sebelum tawa itu terhenti dan di gantikan dengan beberapa kerutan halus di keningnya.

Manik mijoo memicing saat melihat sesuatu yang terasa aneh baginya.

"Kenapa aku merasa jika rak yang itu bergeser ya"gumamnya pelan.

Beautiful flower [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang