"20

109 12 4
                                        

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Beautiful Flower"

***


Pagi ini berbeda, tidak seperti pagi sebelum-sebelumnya. Mijoo bangun dengan kaisar Xi di sampingnya dan memeluk tubuhnya, lalu kini mijoo tengah membantu sang kaisar menggunakan baju kebanggaannya

"Apa kegiatanmu hari ini?"tanya kaisar Xi pada mijoo.

Mijoo merapikan hanfu bagian depan kaisar Xi sebelum menatap mata coklat itu.

"Tidak ada, kecuali jika anda mengijinkan Chie keluar dari istana"tutur mijoo dengan manik berbinar harap.

Kaisar Xi menghela nafas sejenak lalu mengelus lembut pipi putih giok mijoo.

"Baiklah, tapi bawa beberapa prajurit bersamamu ya?".

Mijoo memajukan bibirnya.

"Itu sama saja yang mulia, tidak bebas. Chie akan menyamar dan janji akan baik-baik saja"serunya.

Kaisar Xi terdiam sesaat, dia ragu. Entah mengapa perasaannya tidak enak, seperti akan terjadi sesuatu.

"Tapi...."

"Kalau anda memang khawatir anda bisa menyuruh panglima Fei untuk ikut, tapi hanya panglima Fei tidak ada prajurit tambahan"nego mijoo lagi.

"Membawa Lue Qia?".

"Baiklah, bersama Qia juga"ucap mijoo setuju.

"Kalau begitu hati-hati ya." entah mengapa kaisar Xi sangat berat meninggalkan mijoo.

Mijoo sendiri hanya menganggukkan kepalanya. Lalu setelah kaisar Xi keluar dari kamarnya mijoopun lekas bersiap, dia sangat bersemangat untuk keluar dari istana. Dia ingin berjalan-jalan bersama naeun.

 Dia ingin berjalan-jalan bersama naeun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Hanfu mijoo ya)

Kini mijoo, Qia dan panglima Fei tengah berjalan di hutan yg memang jalan menuju kota Yu, mereka ingin ke kota Yu yg katanya ada banyak rumah makannya, mijoo ingin berkuliner, ahh terserah mijoo sajalah :).

Manik mijoo berbinar saat melewati sebuah pohon mangga dan waw, buahnya sudah pada kuning-kuning.

"Panglima Fei, nanti saat pulang ingatkan Ben Gong untuk mengambil mangga itu ya".

"Ye?". Panglima Fei dan Qia melongo sesaat saat mendengar penuturan permaisuri mereka itu.

"Yang mulia ingin mangga itu?"tanya Qia untuk memastikan.

Mijoo mematap Qia dan panglima Fei secara bergantian dengan kening yg mengerut. Apakah dia salah berbicara? Emangnya tidak boleh di ambil ya?.

"Kenapa?"tanya mijoo polos.

Beautiful flower [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang