.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Beautiful Flower
***
(Mijoo pake hanfu ini ya)
Setelah menyelesaikan makan malamnya mijoo memutuskan untuk kembali ke danau dekat paviliunnya. Gadis cantik berhanfu merah itu memutuskan untuk menyendiri guna menenangkan pikirannya. Ia bahkan mengusir semua dayang yg selalu mengikutinya, termasuk Qia, sang dayang pribadi.
Mijoo mendongakkan kepalanya, menatap gelapnya langit malam yg hanya di hiasi oleh beberapa bintang. Menghela nafas pelan.
"Mommy, daddy, jeno, dino, yongie, youngie, hyukie, hoonnie, hyeri bogoshipo"lirihnya sambil menutup kedua matanya.
Mijoo tidak tau ia mengapa, ia hanya merasa sesak di hatinya. Ia rindu dengan kehidupan normalnya, dia merindukan orang-orang yg ia sayangi, dia rindu. Mijoo sebelumnya sosok yg melakukan apapun yg ia inginkan, tak pernah merancanakan hal kedepannya karena dia tipikal yg lakukan apapun yg ia inginkan, mijoo juga tak pernah memiliki masalah sebesar ini, dia cenderung manja dan di manja oleh orang-orang di sekitarnya.
Kini mijoo menyesal, kalau tau ia akan mengalami hal seperti ini mijoo tak akan pernah bergantung pada teman-temannya. Mijoo ingat, dulu dia pernah di tuduh sebagai pelakor dengan musuhnya, tapi itu semua hanya butuh beberapa menit sebelum joohyuk menyelesaikannya dengan mudahnya.
Lalu mijoo juga pernah di tuduh mencuri soal jawaban karena nilai kenaikan kelasnya yg bagus, bahkan sangat bagus hingga ia menempati rangking ke2. Sontak saja banyak orang yg menuduhnya tidak-tidak, akan tetapi tuduhan itu langsung di patahkan oleh jinyoung dengan mudahnya.
Mijoo juga pernah menabrak seseorang saat ia baru saja belajar mengemudi mobil, lalu saat ia panik akan apa yg harus ia lakukan, ilhoon datang untuk membantunya. Intinya di semua masalah yg ia dapati pasti teman-teman dan keluarganya akan dengan senang hati membantunya dan itu membuat mijoo menjadi manja dan acuh pada masalah.
Sekarang apa yg akan ia lakukan di masalah ini? Dia tak bisa bergantung pada naeun karena dialah yg membuat mereka terjebak di keadaan ini.
Haruskah mijoo meminta bantuan kaisar Xi atau panglima Fei?.
"Apa yg kau lakukan disini? Bukankah dingin?".
Mijoo diam sesaat sebelum menghapus cepat air mata yg entah sejak kapan mengotori wajahnya itu. Perlahan mijoo berbalik, lalu tatapannya bertemu pandang dengan tatapan tajam yg entah mengapa jadi favoritenya itu.
Mijoo diam, maniknya mengamati sosok tampan itu. Rahang tegas, alis yg tajam, hidung mancung, tatapan tajam dan terakhir bibir yg entah mengapa saat melihatnya membuat mijoo sangat ingin menyentuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful flower [End]
Fantasy(Transmigrasi #1) perjalanan yg tak terduga itu membuat perasaan lain muncul di antara mereka. rasa takut, bingung dan senang menjadi satu. dan dari semua rasa itu rasa penasaranlah yg paling menonjol. kalian tau? terkadang rasa penasaranmu bisa mem...