"10

121 18 1
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*Beautiful Flower*

***


Seorang gadis berhanfu peach tengah berjalan mondar-mandir dengan kening yg mengeryit. Ia tak menghiraukan semua mata yg menatapnya bingung atau sang dayang pribadi yg sedari tadi ia acuhkan.

"Yang mulia permaisuri sebaiknya anda duduk, anda pasti lelah sedari tadi berjalan mondar-mandir".

Mijoo, gadis itu sempat berhenti sejenak menatap Qia lalu kembali melanjutkan aktivitasnya, yaitu berjalan mondar mandir. Qia hanya bisa menghela nafasnya pasrah, majikannya sangatlah berubah banyak sejak kemarin.

Majikannya yg pendiam, lemah lembut, tertutup dan anggun entah mengapa berubah berbanding terbalik dalam waktu sehari dan itu cukup membuat Qia pusing memikirkannya.

Sedangkan mijoo, ia tak memikirkannya. Dia hanya sibuk memikirkan semua ini, memikirkan bagaimana caranya dia bisa kembali ke asalnya dan yg terpenting bagaimana caranya dia bisa menemukan sahabat cantiknya yg saat ini tidak ia ketahui keberadaannya.

"Ya tuhaaaaan apakah ini karma karena aku selalu membantah mommy? Huwaaa mommy maafkan mijoo jika selama ini hanya bisa membuat mommy kesal terus, tapi mom mijoo sayang mommy".

"Yang mulia...."

"AH WAE WAE WAEEEE? AISSH JINJJA" teriak mijoo dengan suara dolphine miliknya.

Semua dayang istana yg menemaninya menatap mijoo terkejut, termasuk Qia yg tadi di potong ucapannya oleh mijoo.

Mijoo yg sadar akan sikapnyapun memukul pelan bibir berlipstick merah miliknya. Astaga rasanya mijoo ingin tenggelam saja ke danau di hadapannya sekarang, mana dia pake bahasa korea lagi tadi.

Setelah beberapa saat dengan suasana diam mijoo pun mendudukkan tubuhnya di bangku yg ada di pinggir danau.

"Qia"panggilnya.

Qia mendekat.

"Hamba yang mulia".

"Apa kegiatan Ben Gong hari ini sampai malam?"tanyanya.

Qia menatap mijoo sejenak sebelum menjawab pertanyaan sang majikan.

"Hari ini kegiatan anda memerika pesan masuk yg dikirim dari beberapa desa yang mulia dan memeriksa laporan dari kepala dayang Zhi, yang mulia" jelas Qia.

Mijoo menarik nafas perlahan, berusaha menghilangkan sakit kepala yg tadi menghilang tiba-tiba muncul kembali.

"Sial, aku tidak suka hal yg ribet dan menjadi permaisuri adalah hal yg paling ribet yg kutahu. Mana aku harus berpura-pura anggun lagi. Mommy mijoo janji besok-besok tidak akan kabur lagi kalau mommy mengajak mijoo ke kelas gadis chaebol".

"Baiklah, siapkan baju Ben Gong". tuturnya lembut dengan senyum terpaksanya.

Dan setelah itu mereka beranjak dari danau yg ada di taman samping paviliun permaisuri.

Beautiful flower [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang