"15

94 15 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*Beautiful Flower*

***

Naeun menghembuskan nafasnya bosan. Jujur dia bosan hanya duduk atau tiduran di kamar tanpa melakukan apapun. Ini sudah 4 hari ia melakukan aktivitas membosankan itu dan naeun bersyukur karena tabib Liu bilang besok perban di matanya sudah bisa di lepas.

"Li Mei".

Tak membutuhkan lama Li Mei sudah berada di samping ranjang naeun.

"Ya nona?".

"Bisa membawaku keluar? Aku ingin menghirup udara segar"seru naeun.

"Ke taman nona?".

"Tidak, kita ke hutan tempat biasa bisa?"tanya naeun.

"Tapi nona, itu berbahaya dengan keadaan anda seperti ini"ucap Li Mei.

"Aku butuh udara bebas dan aku bosan di sini terus"seru naeun tak suka.

"Tapi nona, bukankah kemarin nona bilang akan mengurung diri di kamar?".

Naeun berdecak sebal.

"Kau membantahku Li Mei?" seru naeun dingin.

Li Mei ragu tapi ia juga tidak mau membantah sang nona muda.

"Baiklah nona, ayo bersiap".

Dan Li Mei memilih menyerah, toh dia bisa menjaga nona muda keras kepalanya itu.

Dan Li Mei memilih menyerah, toh dia bisa menjaga nona muda keras kepalanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bayangin naeun pake ini ya).

.

Dan kini disinilah naeun berada, duduk di batu yg ada di pinggir sungai yg ada di dalam hutan. Naeun bisa merasakan udara ke bebasan disini.

"Li Mei kau bisa pergi meninggalkanku sendirian? Kau bisa pergi ke pasar"seru naeun.

Li Mei membulatkan matanya tak percaya.

"Tapi nona muda saya takut terj.....".

"Li Mei"potong naeun tegas yg mau tidak mau di turuti oleh Li Mei.

Setelah merasa Li Mei tidak ada di sekitarnya lagi naeun pun memasukkan kakinya ke dalam air setelah membuka sepatunya pastinya.

Beautiful flower [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang