"18

89 12 5
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*Beautiful Flower*

***





Naeun menatap mijoo aneh, pasalnya sahabatnya itu sedari tadi hanya diam dan terkadang mengerang frustasi yg membuat naeun bergidik ngeri, naeun takut jika sahabatnya itu kerasukan arwah di istana ini.

Ah ngomong-ngomong saat ini mereka tengah berada di danau dekat paviliun permaisuri. Naeun datang kesana karena ingin kembali membahas permasalahan mereka, akan tetapi sedari tadi ia di buat pusing oleh tingkah mijoo.

"Joo sebenarnya ada apa denganmu?"seru naeun bingung.

Mijoo menghela nafas sebelum menatap naeun.

"Kau tau tidak tadi malam aku seperti mendengar suara hantu"seru mijoo.

Sebelah alis naeun terangkat saat mendengar penuturan mijoo yg terdengar asal itu.

"Kau itu kenapa? Kau sakit?"seru naeun mulai kesal sambil menaruh punggung tangannya pada kening mijoo.

"Sudah lupakan keadaanku, sekarang ayo pikirkan masalah kita"seru mijoo sambil kembali menghela nafasnya.

"Ya, aku harus cepat selesaikan masalah ini agar cepat pulang ke korea". Bisik mijoo dalam hati.

"Jadi apa kau mendapat sebuah petunjuk?"tanya mijoo dengan ekspresi seriusnya.

Naeun hanya bisa menghela nafas sebelum menggeleng lemah. kenyataannya penyelidikan yg ia lakukan sejak kemarin tak membuahkan hasil sedikitpun.

"Orang terdekat xia bei yg membencinya?"tanya mijoo lagi.

"Semua orang tak menyukai xia bei kalau kau ingin tahu"jawab naeun datar.

Mijoo menggigit jari telunjuknya seperti biasa jika tengah berfikir.

"Ini sungguh tak mudah naeun-ah"tutur mijoo kesal yg hanya di balas dengan anggukan malas dari sang sahabat.

"Ada baiknya kita mencaritahu orang-orang di dekat kita, lalu meringkas siapa yg memiliki potensi paling besar dalam kejahatan ini"putus mijoo yg di setujui oleh naeun. Mereka menyerah jika hanya mengandalkan otak saja, karena nyatanya mereka juga membutuhkan tindakan.

"Aku akan mencari letak bukti itu disimpan !!"pekik mijoo senang.

"Ya sudah kau cari terlebih dahulu di sekitar kamarmu, aku yakin jika barang itu berada di kamar permaisuri"seru naeun memberi saran yg di angguki penuh semangat oleh mijoo

"Yang mulia permaisuri, yang mulia kaisar mencari anda." interuksi dari satu dayang disana membuat kedua gadis cantik itu terdiam. Kedua manik mereka saling melempar pandangan, entah mengapa gugup itu datang bersamaan.

Mijoo menghela nafas pelan sebelum menjawabnya.

"Baiklah, Ben Gong akan datang ke sana".

"Tidak perlu permaisuri, karena Gu sudah disini." suara berat itu terdengar yg membuat jantung mijoo langsung berdetak 2x lebih cepat dari biasanya.

Secara bersamaan mijoo dan naeun berdiri dari duduk mereka, lalu memberi hormat kepada orang nomor 1 di negeri musim semi & gugur itu.

"Salam yang mulia kaisar, semoga anda di beri kesehatan dan umur panjang hingga 1000 tahun kedepan"seru mijoo setelahnya.

Beautiful flower [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang