44 - Masih menjadi misteri

74.6K 7.4K 1.9K
                                    

TERNYATA YG KEMARIN BELUM END🤣

Gimana kabarnya nyonya nyonya Zayeoune?

Sudah rindu dengan cerita ini?

Siapa yg udah gak sabar peluk novelnya?

Siapin hati dulu, yg uwuphobia minggir yaw🤣


HAPPY READING🖤















Ujian kelulusan telah selesai, kini kelas akhir hanya tinggal menunggu pengumuman kelulusan berikut acara perpisahannya.

Tidak terasa, setelah tiga tahun melewati masa-masa sekolah dengan berbagai rasa, akhirnya perpisahan akan tiba juga.

Setiap pertemuan, memang selalu ada perpisahan.

Apakah semuanya harus seperti itu?

Fauzan dan teman-temannya tengah berkumpul di markas utama mereka, merundingkan apa yang akan dilakukan ke depannya. Apakah acara sertijab akan tetap dilaksanakan atau tidak. Mengingat, mereka yang masih dirundung duka akibat kehilangan salah satu diantaranya.

Kepergian Kufa membuat anak Zayeoune terpukul, tidak hanya Bos besarnya saja. Kepergian yang sangat tiba-tiba membuat mereka sampai sekarang masih merasa tidak percaya. Apalagi jika mengingat kecelakaan tidak wajar itu.

Sangat janggal dan sulit untuk dipercaya.

Berniat mau mengusut tuntas, namun semuanya masih bingung harus mulai dari mana.

Jalan satu-satunya adalah menunggu penjelasan dari Odel, tetapi entah kapan karena sampai sekarang, manusia dengan sikap konyol itu masih belum sadarkan diri juga.

"Gimana? Lo udah ke TKP?" ujar Bonek kepada Adit. Ya, kemarin Fauzan memang memerintahkan Adit agar mendatangi tempat kecelakaan itu.

Adit mengangguk. "Udah, gak ada apa-apa di sana."

"Gak ada CCTV, gitu? Atau orang-orang disekitarnya?" tanya Kido. Ia memperhatikan seluruh gerak gerik Adit. Bukannya apa, cowok itu hanya merasa sedikit curiga karena semenjak kecelakaan itu, Adit terlihat berbeda.

"Gak ada."

"Lah, pas kejadian rame banget yang liat kecelakaannya," sahut Andra.

"Kenapa bisa gak ada? Bukannya pas Regan dateng, di sana udah banyak orang?" sambung Fauzan. Ia sedikit merasa aneh, Regan mengatakan saat cowok itu datang, Kufa sudah dikerumuni banyak orang. Sedangkan Adit bilang kalau di sana tidak ada orang-orang di sekitar.

Mana yang benar?

Kenapa semua informasi tidak ada yang jelas menurutnya?

Regan yang tengah duduk menyendiri, berjalan menghampiri Fauzan dan yang lainnya. "Pas gue dateng emang rame, Bos, tapi disekeliling emang gak ada rumah, warung juga gak ada."

"Terus, orang-orang itu dateng dari mana?" Bonek beralih menatap Fauzan. "Bos, ini mah udah bukan janggal namanya, tapi kecelakaan itu emang udah gak bener. Kita harus liat ke lokasi lagi buat mastiin."

Fauzan mengangguk. Ucapan Bonek memang ada benarnya, ini semua harus segera diusut tuntas. "Sore ini, kita rame-rame ke sana. Cari apapun yang bisa membantu kita menemukan titik terangnya."

Semuanya kompak mengangguk, menyetujui ucapan Bos besarnya.

"Terus, gimana rencana acara kita, Bos?" tanya Bonar yang duduk bersebrangan dengan Fauzan.

FauzanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang