Bekal

78 7 0
                                    

....tiga hari kemudian....

"Bu Maryam, sekali lagi Hamna ucapkan terima kasih atas segala kebaikan ibu. Ini Hamna kembalikan buku buku Bu Maryam." Ucap Hamna sembari memberikan buku-buku dari tangannya. 

Siang itu, merupakan siang terakhir mereka bisa bersama. Setelah mendapat izin dan pamit kepada Kepala Sekolah, Pak Damar, Hamna berencana akan pergi menuju Bogor esok hari. 

"Hamna sudah baca ini semua?" karena seingatnya, ia baru memberikan 3 buku yang cukup tebal ini tidak kurang dari 1 minggu yang lalu.

"Alhamdulillah Bu, sudah."

"Hm.... coba Hamna ceritakan ke Ibu apa kesimpulan dari buku-buku ini." Bu Maryam memang sering meminta Hamna menyampaikan kembali intisari dari buku buku yang telah dibacanya. 

"Pertama yang ini ya Bu. SYARAH SYAMAIL(Mengenal pribadi dan akhlak Rasulullah Shollahu Alaihi Wasalam). Di Buku ini, kita akan lebih mudah meneladani sifat Nabi. Mengenalnya dengan mengetahui sejarah, perilaku, karakter, akhlak, dan sifat beliau yang agung. 

Oleh karenanya, setiap muslim wajib menganggap penting kajian tentang sejarah dan sifat-sifatnya yang mulia melebihi perhatian kepada manusia selain beliau. Buku Asy-Syamail ini juga menyebutkan deskripsi fisik Nabi, baik tinggi, warna kulit, rambut, wajah, dan lainya. Kemudian barang dan harta Nabi. Lalu disebutkan pula kepribadian, akhlak, adab, sosialisasi, dan ibadah beliau. Terakhir, buku ini ditutup dengan mimpi bertemu Nabi. 

Ahhh..... berharap Hamna Bisa mimpi bertemu Rasulullah." Mata Hamna menerawang jauh merindukan sosok manusia sempurna. Nabi SAW.

"Aamiin.... Insya Allah Dek." Senyum Bu Maryam mengembang. "Trus buku yang ini?"

"Kalau buku AL-ADAB AL-MUFRAD ini, membuat Hamna lebih paham jika ternyata adab dan akhlak menempati posisi pertama bagi seseorang sebelum mempelajari sesuatu. Karena apalah artinya ilmu yang banyak tanpa adanya adab? 

Juga ada kisah dari para ulama bahwa ibunda mereka mempersiapkan putra-putra mereka untuk mengambil adab dari gurunya. Misalnya, Ibunda Imam Malik merasa harus memberi pesan kepada putranya yang hendak belajar dari Imam Besar Rabi'ah bin Abi Abdirrahman, 'Pelajarilah adab darinya sebelum engkau mengambil ilmunya.' Dan di antara perkataan Imam Malik yang terkenal ialah, 'Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu.' Gitu, Bu. Bagus deh pokoknya."

"Masya Allah..... Pinter banget sih gadis manis ini." ujar Bu Maryam sambil menyubit pipi Hamna gemas.

"Ah ibu mah, bisa aja" 

"Hayo.... diaminkan dong. Kan Ibu mendoakan Hamna gadis yang pintar."

"Oiya ya... lupa. Ammiinnn...". sambil tangannya menengadah kemudia menyapukannya kewajahnya. 

Bu Maryam tersenyum bangga, "lalu, buku yang terakhir?"

"Ok Bu, sini Hamna ceritakan. Karena buku yang terakhir ini, sampai Hamna baca dua kali loh bu. Saking serunya."

"Oya?"

"Iya bu. Ini cerita tentang SULTAN ABDUL HAMID II (The Last Khalifa)", Hamna menarik nafas sebentar.

"Abdul Hamid II tahun 1902 pernah berkata dengan lantang 'Jika khilafah Utsmaniyah dimusnahkan suatu hari, maka mereka boleh mengambil Palestina tanpa membayar harganya. Tetapi, bila aku masih hidup, aku lebih rela menusukkan pedang ke tubuhku daripada melihat tanah Palestina dikhianati dan dipisahkan dari khilafah islamiyah.'

Beliau itu tokoh besar di penghujung senja Khilafah Turki Utsmani. Beliau juga dikenal sebagai "benteng terakhir" yang menghalangi upaya Gerakan Zionisme Internasional untuk membeli Palestina. Setelah diusir oleh Sultan, Bapak Zionis Internasional Theodor Herzl bersama rekannya banker Yahudi Mizray Qrasow pergi ke Italia. Kemudian Qrasow mengirim telegram kepada Sultan, "Anda akan membayar pertemuan itu dengan nyawa dan kekuasaan Anda."Setelah upaya itu gagal, orang-orang pro-Zionis berkonspirasi untuk menjatuhkan Sultan dari dalam. Mereka memiliki agen-agen yang menjadi pejabat-pejabat tinggi Negara. Pelengseran Sultan Abdul Hamid dari tampuk khilafah pada bulan April 1909 menjadi pukulan yang sangat telak bagi umat Islam. Ketika Sultan Abdul Hamid turun tahta, pada dasarnya Palestina juga sudah jatuh ke tangan Zionis. 

Bernard Lewis, sejarawan Yahudi ternama dari Amerika pernah bilang 'Rekan-rekan kita dari kalangan Masonis dan Yahudi telah bekerjasama secara diam-diam untuk menyingkirkan Sultan Abdul Hamid. Dia adalah penghalang yang kuat bagi bangsa Yahudi, sebab dia menolak memberikan Tanah Palestina untuk Yahudi walaupun hanya sejengkal.'

Kehebatan Sultan Abdul Hamid II pun diakui oleh Kaisar Jerman Wilhelm II, yang pernah mengunjungi Sultan pada tahun 1898. Komentarnya gini, Bu 'Aku telah menemui banyak raja dan penguasa sepanjang hidupku. Aku temukan mereka semua lebih lemah jika dibandingkan denganku, atau yang terkuat sekalipun adalah yang sebanding denganku. Namun, jika berhadapan dengan Abdul Hamid, aku merasa gentar.'

Gitu, bu. Keren ga tuh Bu." ujar Hamna bersemangat. "Nanti kalau Hamna punya anak, mau dinamakan Sultan Abdul Hamid aja. Biar nanti bisa melanjutkan perjuangan membebaskan tanah Palestina dari Yahudi." 

"Allahu Akbar." pekik Bu Maryam terbawa semangat Hamna.

Mereka tertawa bersama.

Bu Maryam menatap Hamna lekat. "Dek, ibu ga bisa memberikan bekal apapun untuk Hamna, namun Ibu akan sangat senang jika Hamna mau membawa ketiga buku ini sebagai teman perjalanan nanti."

Mata Hamna membulat, "Ibuuuuu.......sungguh, Hamna mau,"

Bu Maryam tersenyum sambil merentangkan tangannya kemudian memeluk Hamna erat. Ia mengetahui bahwa Hamna tidak akan pernah mau diberi bekal uang. Buku merupakan bekal yang jauh lebih berharga untuknya. 

Mereka berpelukan sambil sesekali terisak. Sungguh berat bagi Maryam melepas anak sekecil Hamna mencari ilmu. Namun dengan melihat tekad dan semangatnya, Maryam yakin, Hamna akan meraih sukses nantinya. Hanya doa dan harap yang akan menemani Hamna mencapai mimpinya. 

Bagi Hamna, Maryam mampu menjadi ibu yang baik selama ini. Perhatian dan kasih sayang yang telah ia berikan dirasakan Hamna sangat tulus. Ia turut mendoakan agar pernikahan Bu Maryam mampu meneruskan estafeta dakwah di tempatnya yang baru. 

Doa doa mereka haturkan tanpa diucapkan. Hanya di dalam hati masing masing. Berharap Malaikat turut mengaminkan dan Allah kabulkan.

Hadirmu UntukkuWhere stories live. Discover now