"Kita bertemu jodoh kita di usia enam belas tahun, tapi kita tidak sadar bahwa kita telah bertemu dengannya."
Sepenggal kalimat itu sangat mempengaruhi hidup seorang gadis. Untuk membuktikannya, ia mencatat semua nama laki-laki yang ditemuinya saat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
💫💫💫
"WOY KALILA ULANG TAHUN WOY, KITA SEMUA DI TRAKTIR DI KANTIN!!!"
Suasana kelas yang sebelumnya ramai seketika hening saat seseorang berteriak. Tanpa aba-aba, hampir seluruh penghuni kelas langsung berhamburan pergi menuju kantin tanpa mengucap satu kata pun.
Hanya tersisa empat orang di dalam kelas. Tiga orang tersenyum senang dan satu orang yang lain berwajah datar.
"CUMI SETAN!!!"
"NGAPAIN LO NGOMONG BEGITUAN?!" teriak Kalila murka. Yang diteriaki hanya memasang wajah polos tanpa dosa.
"Gapapa kali La, sekali-sekali berbagi rezeki, ya gak?" Vero tersenyum lebar.
"Udah ayo ke kantin, gue laper." Lauren mengajak mereka bertiga pergi ke kantin.
💫💫💫
"Udin donatnya jangan banyak-banyak,"
"Bambang itu nasinya satu aja jangan lima,"
"Lino kebanyakan minum es nanti batuk,"
Kalila berusaha mencegah teman-teman sekelasnya yang mencoba mengambil banyak makanan. Bayangkan saja jika satu orang mengambil dua piring nasi dan tiga minuman, bagaimana jika tiga puluh orang yang mengambilnya.
"Kalila cantik, gue nambah pecel ya, cuma dua kok."
Kalila menatap Udin dengan tatapan siap membunuh. Tapi sebelum itu, dia harus membunuh Vero terlebih dahulu. Gara-gara orang itu, ini semua terjadi.
Kalila mengedarkan pandangan di sekeliling kantin untuk mencari cumi-cumi titisan setan itu. Dan Kalila melihatnya sedang memakan porsi seblak ketiganya. Juli menghabiskan satu kotak makanan ringan dan di depan Lauren terdapat tujuh kotak susu putih yang sudah habis.
"CUMI SETAN!!!"
"Iya La, kenapa?"
"Sini ikut makan," ajak Juli.Kalila duduk dengan kesal di hadapan Vero.
"Nih makan!" Vero memberikan Kalila satu buah permen rasa melon.
"Neng Kalila," Kalila menoleh saat seseorang memanggilnya. Ibu kantin melambai pada Kalila sambil tersenyum lebar. Sepertinya semua orang tersenyum hari ini, kecuali Kalila.