Part 48~ Long War

48 12 11
                                    

"Ego lawan ego ya jadinya bego."

❤❤❤






❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








💫💫💫





Kalila sayup-sayup mendengar suara seorang perempuan di dekatnya. Ia mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Bibirnya terbuka lebar bahkan mendengkur kecil saat tidur tadi.

Akhirnya Kalila mendapat kesadarannya. Di depannya terlihat dua orang yang tengah berbincang. Yang satu Aiden, yang satu seorang siswi yang tidak Kalila tahu. Sepertinya anak kelas lain.

"Lo tinggal masukin rumus yang ini, terus cari perbandingannya."

Mereka bahas apa sih? Kalila pusing mendengarnya.

Kalila mengangkat kepalanya dari meja dan menguap lebar sambil menggaruk rambutnya yang berantakan.

Tadi Kalila tidur saat jam kosong dan saat ini sepertinya sudah jam istirahat karena ada anak kelas lain itu.

"Ck, pacaran kok bahas rumus." celetuk Kalila mengusap matanya. Aiden melotot kearahnya dan memukulnya menggunakan buku paket.

"Aduh, sakit bego." Kalila mengusap keningnya.

"Pergi lo gembel." usir Aiden.

"Lah ini bangku gue sahabat, lo kenapa ngusir?!" protes Kalila.

"Sorry La kita lagi bahas olimpiade, bisa pindah bangku dulu gak?" tanya siswi yang tidak Kalila tahu namanya tapi kenapa dia tahu nama Kalila? Apakah Kalila seterkenal itu? Atau karena Kalila sering dihukum Pak Saeroyi?

"Gak asik lo berdua." Kalila berdiri dari bangkunya hendak pergi ke kantin.

"Eh anjing." Kalila latah saat Aiden menarik tangannya tiba-tiba membuat Kalila kembali duduk di bangkunya.

"Kasar." kata Aiden lalu membenarkan rambut Kalila yang berantakan seperti singa.

"Duh mimpi apa rambut gue dirapiin anak olim." Kalila heboh tidak jelas membuat Aiden menatapnya jijik.

"Pergi lo jauh-jauh." usir Aiden mengibaskan tangannya.

"Siapa juga yang mau deket-deket lo." cibir Kalila lalu berlari keluar dari kelas. Niatnya untuk mencari Vero dan Lauren. Siapa tahu mereka ada di kantin.

"He manusia." Kalila sontak berhenti saat seseorang memanggilnya.

"Hormati ibumu." Samuel bernyanyi dengan suara yang cukup merdu dengan gaya penyanyi dangdut yang ada di televisi.

"Apa sih gak jelas."

"Mau kemana lo?"

"Kantin. Lihat Vero sama Lauren gak?"

Who I Meet At Sixteen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang