Part 5~ Why him?

169 22 9
                                    

"Aku ada untukmu."

❤❤❤

❤❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤❤❤

"Aiden, tungguin gue," Kalila mengejar Aiden yang berjalan dengan cepat beberapa meter di depannya.

"Jangan ngikutin gue,"

"Gue mau minta maaf, elah. Sama mau bayar hutang." Kalila mrngambil beberapa uang dari kantungnya dan menyerahkannya pada Aiden.

Aiden mengambil uang itu dan berbalik pergi. Kalila yang melihatnya pun berdecak kesal. Bagaimana bisa spesies manusia seperti itu ada di dunia ini.

"KALILA!" Juli berlari kearahnya sambil membawa sebuah kotak plastik berisi ikan cupang berwarna biru.

"Kenalin, ini namanya Blue. Blue, kenalin ini temen aku namanya Kalila." Juli mengangkat kotak plastik tersebut ke depan wajah Kalila.

"Ngapain lo bawa ikan ke sekolah?"

"Mau gue kasihin ke Kak Micheal." Juli tersenyum senang menatap kearah Blue.

"Emang gak ada benda lain ya yang bisa buat dikasihin ke dia?"

"Gak ada, ini itu ikan cupang paling cantik yang ada di toko. Terus gue beli deh."

"Gue pergi dulu ya, mau ke kelas Kak Micheal." Juli pergi meninggalkan Kalila sambil membawa Blue.

Juli berjalan menaiki tangga menuju lantai dua untuk pergi ke kelas Micheal. Sesampainya di lantai dua Juli mendapat tatapan aneh dari para kakak kelasnya karena membawa ikan cupang ke sekolah.

Juli memberanikan diri untuk berjalan melewati koridor yang dipadati siswa kelas dua belas. Juli sampai di kelas paling pojok dan mengintip dari jendela.

Juli melihat Micheal tengah membaca buku di bangkunya sendirian. Kesempatan emas, pikirnya.

Juli masuk ke dalam kelas dan duduk di depan meja Micheal. Micheal yang menyadari ada seseorang di depannya mengalihkan tatapannya dari buku yang dibacanya.

"Hai kak," Juli melambaikan tangannya dan tersenyum sehingga lesung pipinya terlihat. Micheal hanya tersenyum melihatnya.

"Liat kak, aku bawa sesuatu buat kakak. Nih, ikan cupang paling cantik yang ada di toko, namanya Blue." Juli meletakkan kotak plastik itu di meja Micheal.

"Buat gue?" Juli mengangguk semangat.

"Makasih." Micheal tersenyum canggung.

Who I Meet At Sixteen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang