Part 27~ Gudang

58 10 20
                                    

"Aku mencintaimu bukan berarti aku siap kehilanganmu."


❤❤❤

💫💫💫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫💫💫


"Hei, kalian kesini!" Pak Agus melambaikan tangan pada Kalila, Lauren, dan Juli yang tengah berjalan menuju ke kelas. Vero sudah berangkat sekolah, namun ia belum bisa ikut pembelajaran olahraga.

Kalila, Juli, dan Lauren menghampiri Pak Agus dan Bambang yang ada di dekat bola voli.

"Bantu Bambang kembaliin bola ke gudang." satu persatu dari mereka membawa tas berisi bola voli ke gudang.

"Jul, Micheal tuh!" Bambang menunjuk ke koridor. Namun Juli tak melihat siapapun.

"Tapi boong, hahaha." Bambang tertawa dengan keras.

"Diem atau gue lempar bola?" Juli mengangkat tas berisi bola voli.

"Canda sayang."

"Pala lo sayang."

"Pantes Micheal gak mau, kasar lo."

"Bang diem ah, berisik tau gak." tegur Lauren.

Mereka berjalan dengan tenang lalu meletakkan bola voli di gudang.

"Kalila," Kalila yang tengah mengunci gudang menoleh ke sumber suara yang memanggilnya.

"Hai Van," Devan berjalan mendekat membawa buku seperti biasa.

"Lagi ngapain?"

"Ini, menanam jagung."

"Hah?"

"Bercanda kali, habis balikin bola." Devan mengangguk dan tersenyum.

"Nanti malam lo ada acara gak?" tanya Devan.

"Hm, enggak sih. Kenapa emang?"

"Gue mau ajak lo."

"Kemana?"

"Rahasia dong."

"Alah sok misterius lo." Kalila tertawa.

"Gimana mau?"

"Boleh deh." Kalila mengangguk.

"Yaudah, nanti malem gue jemput. Gue ke kelas dulu." Devan berjalan kembali ke kelasnya. Kalila pun kembali ke kelasnya.

"GOT ME SPINING LIKE-"

"ASTAGA DUGONG!" Kalila hampir terjatuh karena kaget saat seseorang tiba-tiba muncul di depannya menyanyikan lagu Queen Of Disaster.

Kalila menatap Samuel yang tertawa dengan hidung mengembang di depannya.

"Gak ada akhlak lo emang." Kalila mengabaikan Samuel dan berjalan pergi.

Who I Meet At Sixteen✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang