Kevinara 25

51 16 47
                                    

2 bulan kemudian..

"Makin deket aja lo sama Alva" ledek Jane sambil menyenggol Ara.

"Biasa aja" jawabnya.

"Sepertinya Alva suka deh sama lo" tebak Bila.

"Bukan suka lagi, udah keliatan banget kalo dia bener-bener sayang sama Ara" sambung Jane.

"Satu kelas udah tau" lanjut Jane.

"Tau apa?" tanya Ara dengan serius.

"Kalo dia sayang sama lo" jawab Jane menikmati makanan ringannya.

"Gila" ucap Ara.

Tiba-tiba Bila memanggil Alva yang tidak jauh dengannya.

"Alva" panggilnya.

Mata Ara terbuka dengan lebar disaat Bila memanggil orang itu, ia berusaha untuk memberikan kode padanya tetapi Bila tidak mengerti sama sekali.

Bila menatap Ara dengan sangat kebingungan, dan tak lama pun ia berkata "Makan disini aja" pintanya.

"Nah bener" sambung Jane yang setuju dengan Bila.

"Akhirnya, gak perlu nyari meja lagi" ucap Doni sambil menaruh makan dan minumnya dimeja. Ketika Doni ingin duduk, ia ditahan oleh Jane.

"Lo jangan disini, lebih baik lo ikut gue nyari meja lagi" ucap Jane sambil menarik kerah baju Doni.

"Lah? Tadi nawarin" jawabnya.

"Itu buat Alva, bukan buat lo. Kita pergi" jelas Jane.

"Kita duluan ya ra, al" pamit Bila sambil tersenyum dengan puasnya.

"Selamat" bisik Jane kepada Ara.

Ara benar-benar tidak tahu apa maksud kedua temannya ini. Dari dulu sampai sekarang, mereka selalu mempunyai sifat yang sama. Yaitu, membuatnya kesal.

"Mereka kenapa?" tanya Alva.

"Gak tau, cepat duduk. Jam istirahat tersisa 10 menit lagi" pinta Ara dan melanjutkan makan siangnya.

"Makan yang banyak" ucap Alva.

Lagi dan lagi Ara teringat dengannya, setahun yang lalu ia selalu pergi makan siang bersama dan orang itu pasti berkata "Makan yang banyak."

Ya. Dia mengingat Kevin lagi.

Jujur. Baginya, Alva dan juga Kevin mempunyai sifat yang sedikit sama.

Alva sangat menyukai bermain gitar, Kevin juga menyukai itu.

Alva sangat suka sekali bernyanyi, bahkan Kevin pun.

Alva juga suka mengirimkan kata-kata mutiara, dan Kevin pun juga sama.

Tetapi, didalam hati Ara tetaplah ada namanya. Yaitu Kevin.

Ya. Sampai sekarang ia masih menunggunya.

***
Hari ini Ara tidak langsung pulang ke rumahnya. Ia ditugaskan oleh Roni untuk membereskan barang-barang yang sudah tidak terpakai di ruang osis.

Tugas Ara menjadi sangatlah berat ketika ia sudah menjadi wakil ketua osis. Tahun lalu, ia masih menjadi anggota osis biasa itu masih bisa bersantai. Ini sama sekali tidak.

Sudah 15 menit mereka masih berada dilingkungan sekolah. Murid kelas lain pun sudah tersisa sedikit yang belum pulang.

"Gue pengen pulang" dumam Jane dengan raut wajah yang begitu malas.

Ya. Jane pun ikut serta dalam membereskan barang-barang itu.

"Buat cewe-cewe, setelah kalian taruh ke gudang. Kalian langsung pulang aja" ucap Roni.

KEVINARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang