Jam menunjukkan pukul 00:00 WIB.
Ara sudah tertidur dengan nyenyaknya. Tetapi, pada tengah malam itu ia dikejutkan oleh tiga orang yang sangat ia sayang.
Teeettt!
Yura membunyikan terompetnya dengan sangat keras.Ara pun langsung terbangun karena suara itu sangatlah mengganggunya.
Dor!
Herman meletuskan balon dengan jarum."Selamat ulang tahun Nasyara" soraknya.
"Selamat ulang tahun ya sayang" ucap Raisa sambil membawa kue dikedua tangannya.
"Selamat ulang tahun untuk anak tercantiknya papah" ucap Herman sambil mengelus pucuk kepala Ara dengan sangat lembut.
"Hey selamat ulang tahun kakak jelek" ucap Yura sambil mengoleskan krim kue ke wajah Ara.
"Kamu itu ya, lilinnya aja belum ditiup udah dihancurin kuenya" ucap Raisa sedikit kesal.
"Mamah, itu kuenya masih utuh loh belum rusak" jawab Yura sambil menunjuk kue ulang tahun.
"Setidaknya kita belum foto bersama" ucap Raisa.
"Udah gak apa-apa mah, Ara tiup ya lilinnya" ucap Ara.
"Tunggu dulu, sebelum ditiup harus make a wish" ucap Herman.
Lalu Ara memejamkan matanya sambil berucap didalam hatinya "Temui gue walaupun hanya sebentar."
Fuuhh!
"Nyalain lagi lilinnya" pinta Raisa.
"Untuk apa lagi mah?" tanya Herman kepada Raisa.
"Kita belum foto pah" jawabnya.
Semua hanya tertawa kecil melihat tingkah Raisa itu, bagi Raisa momen seperti ini haruslah diabadikan.
Mereka pun berfoto bersama, sudah banyak foto yang mereka ambil saat itu.
"Mah, pah, dan juga lo (sambil menunjuk Yura). Makasih banyak ya. Ara sayang banget sama kalian" ucap Ara sambil tersenyum.
***
Hari ini adalah hari yang sangat spesial baginya. Tahun lalu disaat ia berulang tahun, ia tidak sama sekali menyebarkannya. Bahkan, Liam dan Bila pun tidak mengetahuinya padahal mereka sudah berteman sudah lama sekali.Kali ini Ara memposting foto ulang tahun ia di instagramnya.
Dengan caption..
Tepat pada hari ini. Aku sayang kalian.
Belum ada 10 menit sudah ada yang berkomentar. Tetapi, Ara tidak sempat untuk membalasnya. Karena ia harus berangkat ke sekolah lebih awal.
"Papah antar kamu ya" ajak Herman pada Ara, dan Ara pun mengiyakannya. Karena, jarang sekali ia tidak diantar oleh sang papah.
Diperjalanan Ara hanya terdiam, lagi dan lagi ia memikirkan Kevin. Sudah susah payah ia mencoba untuk melupakannya, tetapi sama saja akan selalu terlintas dipikiran Ara.
"Kamu mau hadiah apa dari papah dan mamah?" tanya Herman.
"Gak perlu pah, dengan adanya papah disini juga udah Ara anggap sebagai hadiah Ara" jawab Ara.
***
Di KelasAra sangat bingung sekali, karena di kelas tidak ada siapapun selain ia. Ara pun langsung melihat jam, jam itu menunjukkan pukul 06:00.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEVINARA
Teen FictionSeharusnya kamu tahu apa yang ada didalam hatiku. Bahwa aku mencintaimu. Sangat.