3. Kim Namjoon

178 21 0
                                    

Sesosok pria berpenampilan penuh dengan karisma dari ujung kepala sampai ujung kaki. Berjalan memasuki Mon's Company dengan percaya diri. Perawakan yang tegap dan tinggi 181 cm membuat siapapun yang melihatnya pasti akan terkagum. Ditambah sebuah dimple akan muncul jika sang pemilik wajah tersenyum. Para wanita pasti semakin terpesona olehnya.

Dialah Kim Namjoon, General Manager Mon's Company sekaligus penerus perusahaan besar itu.
Semua karyawan dari resepsionis, security dan beberapa yang berlalu lalang membungkuk hormat padanya.

Namjoon menaiki lift khusus untuk para VIP yang tidak perlu mengantri seperti yang lain. Ruangannya berada di lantai 10 di gedung itu.

Seperti biasa saat datang seorang wanita akan menyambutnya. Yaitu Lee Sora.

"Selamat pagi bujangnim ." Sapa Lee Sora sekretarisnya.

"Masuk ke ruanganku Sora-ssi, dan bacakan jadwalku hari ini."

Sekretaris Namjoon itu mengangguk mengerti dan mengikuti sang atasan ke ruangannya. Membuka buku catatannya yang berisi jadwal pertemuan dari Namjoon.

"Hari ini anda hanya memiliki dua pertemuan. Pertama dengan pimpinan Smart Technologists untuk membahas perpanjangan kerjasama pada pukul 10 nanti. Yang kedua anda ada janji makan malam dengan keluarga Park di cafe baru mereka."

Namjoon memijat kepalanya setelah mendengar nama keluarga Park disebut.
"Baiklah Sora-ssi ada yang lain?"

"Ehm, bujangnim ini undangan pernikahan saya. Dan seperti yang saya katakan sebelumnya mulai minggu depan saya sudah resaign."

"Oh ya soal itu tolong hubungi tuan Choi dan tanyakan apakah sudah mendapatkan orang lain untuk menggantikanmu."

"Baik, segera akan saya tanyakan. Saya permisi."

Namjoon memulai harinya seperti biasa. Mengecek beberapa laporan yang sudah menumpuk di depannya. Satu persatu Namjoon membuka lembaran kertas yang berisi tulisan dan angka-angka.

Namjoon adalah seorang yang sangat konsisten pada apa yang dia kerjakan. Jika belum selesai dengan pekerjaannya, dia tidak akan berhenti melakukanya.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 09.45 tepat dan Lee Sora masuk mengingatkan bahwa pertemuannya.
"Maaf, bujangnim pimpinan Smart Technologists sudah datang. Saya sudah mempersilahkan untuk menunggu di ruang rapat."

"Oh ya, terimakasih sudah mengingatkan ku. Dan tolong beri tahu Hobie untuk segera menyusul."

Belum sempat Lee Sora menjawab,  ada seorang pria masuk keruangan Namjoon.
"Tidak perlu, aku sudah di sini Sora-ssi."
Kata pria tersebut, Jung Hoseok yang dipanggil Namjoon dengan Hobie.

"Kebetulan sekali kau sudah datang, ayo temui ayahmu. Jangan biarkan dia menunggu lama."
Namjoon menyeret Hoseok menuju ruang rapat. Benar, pimpinan Smart Technologists yang disebut-sebut itu adalah ayah Jung Hoseok.

Mereka memiliki kerjasama tentang produk terbaru dari Smart Technologists yang berupa ponsel pintar dan perangkat komputer.

Di ruang rapat Namjoon langsung mendekati ayah Hoseok, yaitu Jung Jae Bum.
"Abeonim, apa kabar?"
Namjoon menjabat tangan dan memeluk ayah sahabatnya itu.

"Aku baik, bagaimana denganmu? Aku dengar kau memenangkan tender baru."

"Haha bagaimana anda bisa tahu tentang itu."

"Semua pengusaha di Korea pasti akan tahu kehebatan seorang Kim Namjoon. Kau sudah berhasil membuat bangga kakek dan ayahmu."

"Sampai kapan appa akan memujinya terus? Aku ini yang anakmu kenapa tidak menyapa ku sejak tadi."
Hoseok memprotes perlakuan ayahnya terhadap Namjoon.

"Seharusnya kau yang menyapa orang tua, anak kurang ajar."
Tuan Jung memukul kepala putranya.

"Yakk... Appa sakit. Akan kuadukan pada eomma nanti di rumah."
Hoseok mengelus kepalanya bekas pukulan ayahnya.

Ketiga pria itu tertawa bersama. Pemandangan itu sudah biasa, karena keluarga Kim dan Jung memang saling dekat dan kenal sejak lama.

Tidak menunggu lama lagi, mereka memulai rapat. Membicarakan kerjasama kedua perusahaan dengan serius namun dengan suasana santai.

"Akhirnya selesai juga. Aku harap kerjasama kita akan semakin menguntungkan kedua perusahaan. Joon, bagaimana kalau kita makan malam untuk merayakannya?"
Tawar tuan Jung kepada Namjoon.

"Mian abeonim, saya sudah ada janji dengan keluarga Sojeong untuk makan malam."
Tolaknya dengan halus.

"Benarkah? Aku juga sudah lama tidak bertemu dengan tuan Park. Tanyakan padanya untuk segera mempercepat pernikahanmu dengan putrinya."

Namjoon hanya tersenyum menampilkan dimplenya. Namjoon pastinya ingin segera menikahi putri dari keluarga Park itu. Tapi sepertinya dia harus lebih bekerja lebih keras lagi untuk menyakinkan hati Sojeong.

"Lihatlah dia, Hosoek. Sebentar lagi Joonie akan mempunyai istri dan pasti akan segera punya anak juga. Kau cepat-cepatlah cari seorang wanita untuk dijadikan istri. Aku juga ingin segera mempunyai cucu darimu."
Hoseok mulai merengut jika ayahnya sudah membahas masalah mencari istri.

"Aku sedang usaha appa, tinggal sebentar lagi kau akan mendapatkan menantu yang luar biasa cantik."

"Jangan hanya mencari wajah yang cantik, cari yang memiliki hati yang baik."

"Baik tuan Jung...anakmu ini sudah paham. Mari kita pulang...."
Hoseok menggandeng ayahnya untuk segera pergi dari sana.
"Joon, aku pulang bersama tuan Jung."

"Iya, hati-hati abeonim."
Namjoon hanya mengantar ayah dan anak itu sampai di depan lift.

Kim Namjoon kembali ke ruangannya diikuti sekretarisnya.
"Bujangnim, anda tidak makan siang?"

"Masih banyak pekerjaanku belum selesai. Tolong pesankan aku makanan Sora-ssi. Aku akan makan siang di sini sambil menyelesaikan pekerjaan yang tertunda."

"Baiklah. Oh ya ini CV calon penggantiku yang direkomendasikan oleh tuan Shin. Beliau ada urusan di luar jadi tidak bisa menemui anda secara langsung."

Namjoon menerima satu file berwarna biru dari tangan Lee Sora. Setelah kepergian sekretarisnya, dia membuka dengan teliti.
"Tampan." kesan pertama setelah melihat foto calon sekretarisnya.

Namjoon meneruskan melihat deretan prestasi dan keahlian yang dimiliki sang pemilik CV. Tanpa sadar dia mengangguk tanda setuju dengan pilihan tuan Shin kepala personalia.

Kembali Namjoon menghubungi Lee Sora dari intercom.
"Sora-ssi hubungi calon penggantimu ini dan katakan besok untuk datang menemuiku."

"Baik bujangnim." jawab Lee Sora dari seberang intercom.

"Semoga kau bisa menjadi sekretarisku yang bisa kuhandalkan, Kim Seokjin-ssi."

-----------00000-----------

Hai... Aku kembaliii
Ih kok gak ada yg vote ya. 😢

What's Wrong With Secretary Kim? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang