19. Kim Seokjin pt. 2

94 9 0
                                    

Maaf sebelumnya terlalu banyak typo bertebaran

*
*
*

Di dalam kehidupan sering kali banyak ujian bagi kita sebagai manusia. Namun setiap orang berbeda dalam menerima atau tidak ujian tersebut. Sebagian menerima dan menjalani dengan ikhlas. Sebagian lagi menyerah bahkan mengakhiri hidup sendiri karena merasa tidak sanggup menghadapinya.

Beruntunglah seorang Kim Seokjin mampu melewati berbagai ujian itu. Masa kecil yang tidak bahagia, kurangnya kasih sayang dari orang tua dan beratnya menjaga adik seorang diri. Untuk melewati itu, butuh tekad yang kuat. Dendam membara, dendam yang harus dibalaskan kepada orang-orang yang telah menyakitinya menjadi motivasi Seokjin untuk terus maju dan bangkit dari keterpurukan.

Kini semua tujuannya telah tercapai. Dia bisa tersenyum puas melihat musuhnya menderita sepertinya dulu.

Seokjin berdiri di sebuah tempat, tempat peristirahatan terakhir ibunya. Wanita yang telah melahirkannya. Wanita yang begitu dia rindukan.

"Eomma, aku datang."
Sapa Seokjin di depan gucci penyimpanan abu sang ibu. Meletakkan setangkai bunga mawar di sebelahnya.

"Dari sana eomma lihat kan, aku sudah membalaskan sakit hati kita. Orang itu dan keluarganya kubuat menderita seperti kita dulu. Eomma bahagia kan?"

Seokjin menghapus airmatanya yang mengaliri kedua pipinya.
"Maaf aku tidak bisa lama menemani eomma. Lain kali aku akan datang lagi dan mengajak Taehyung juga."

Seokjin meninggalkan area pemakaman menuju gedung dimana dia memimpin perusahaan yang baru, Mon's Company.

Sekarang semua karyawan yang mulai dari staf biasa sampai direksi sekalipun memberi hormat kepadanya. Dulu dia yang dikenal sebagai sekretaris Kim Namjoon. Walaupun Seokjin tahu, dibelakangnya banyak yang secara diam-diam menggunjingkan dirinya. Membicarakan betapa liciknya dan jahat dirinya menusuk atasan yang sudah berbaik hati dan menaruh kepercayaan. Seokjin tidak ambil pusing semua itu. Dia sudah cukup puas dengan apa yang dia capai. Melihat Namjoon menjadi pengangguran. Dan menyiksa Namgil secara mental dan batin.

Kesibukan Seokjin tidak padat seperti dulu, dia lebih banyak waktu luang. Semua pekerjaan di kantor ada yang menyelesaikan, dia hanya tinggal memantau hasilnya.

Posisinya sebagai CEO Mon's Company tidak mengubah kebiasaannya. Dia juga masih tinggal di apartemennya sendiri.
Seharian Seokjin sudah lelah dengan banyaknya dokumen yang harus dia tandatangani, membuatnya ingin segera tidur dan mengistirahatkan tubuhnya.

Namun apa yang dia dapat setelah sampai di apartemen? Empat orang yang sudah menati kepulangannya. Oh tidak, yang benar adalah untuk menceramahinya, itu pendapat Seokjin.

Tetapi kehadiran Taehyung, Yoongi, Jimin dan Jungkook di sana ingin menasehati Seokjin. Yang sebenarnya Seokjin sudah bosan dengan segala macam bujukan untuk menghentikan aksinya. Setiap hari dia sudah sering beradu mulut dengan Taehyung. Sekarang malah ditambah tiga orang lagi. Seokjin memijit pelipisnya.

"Jin, bisa duduk di sini sebentar?"
Benar bukan, baru saja Seokjin ingin masuk ke kamarnya Yoongi sudah menyuruhnya bergabung dengan mereka.

"Ada apa, aku lelah sekali hari ini." jawab Seokjin ketus.

"Tolonglah, sebentar saja."
Seokjin tahu kalau Yoongi kalau sudah dalam mode tegas pasti tidak bisa di lawan.

Seokjin mendengus, dengan berat hati menghampiri ketiga lelaki di sana. Mendudukkan diri di dekat Jungkook.

"Katakan cepat, ada apa?"

"Hyung, tolong ubah pikiranmu." itu Jimin yang memulai percakapan.

"Apa kau juga ikut-ikutan mengomeliku Jim?"

"Aku hanya tidak mau kau berubah hyung. Kau bukan seperti Jin hyung yang kukenal dulu."

"Jin, apakah kau akan berhenti saat semua orang membencimu. Sudah kukatakan padamu sejak dulu, dendam mu itu hanya akan semakin membuatmu menderita. Apa yang akan kau dapatkan dari semua ini?"
Yoongi memecahkan rekornya sendiri, berbicara panjang dari biasanya.

Seokjin tersenyum, "Kau salah Yoon, aku merasa puas. Aku telah membayar lunas rasa sakit eomma ku. Sekarang eomma bisa beristirahat dengan tenang."

"Kau salah hyung... Eomma pasti tidak bahagia melihatmu seperti  ini." Taehyung membuka mulut, tidak tahan melihat kakak yang dia kasihi berubah seperti itu.

"Kau tahu apa Tae, bahkan saat mereka menghancurkan kebahagiaan kita, kau belum mengerti apapun!"

"Aku tahu perasaanmu hyung, aku juga marah kepada appa. Tetapi apa yang kau lakukan sudah keterlaluan."

"Kau yang keterlaluan Tae, kau lebih membela tua bangka itu dibandingkan aku. Aku yang sudah membesarkan mu, menjagamu, melakukan apapun demi kebahagiaan mu!"

Seokjin terpancing emosi, dia sudah berdiri dengan tangan mengepal meluapkan segala amarahnya.

Prraakkk

Meja di depannya dia tendang sampai gelas yang berisi minuman tumpah membasahi lantai. Taehyung, bukan semua yang di sana kaget melihat reaksi Seokjin. Bahkan Taehyung sudah berkaca-kaca mendengar bentakan Seokjin.

"Hyung...."
Tangan Jungkook terulur meraih tangan kanan Seokjin. Jungkook yang sejak tadi diam, berusaha menenangkan Seokjin.

"Hyung, jangan seperti ini. Apa kau lupa semua nasehat yang kau katakan padaku selama ini? Kata-kata semagat yang kau berikan padaku. Agar aku menjadi orang yang lebih baik lagi. Lalu kenapa kau malah menjadi orang yang sebaliknya? Aku ingin Jin hyung kembali seperti dulu."

"Benar hyung." kini Jimin menambahi.
"Taehyung tidak bermaksud membela siapa pun. Kami hanya tidak ingin kau semakin terpuruk dan menyesal nanti. Kami semua di sini menyayangi mu."

"Apapun yang akan kalian katakan tidak akan merubah semua tindakanku! Aku lelah, aku masuk ke kamar."
Seokjin pergi begitu saja. Tehyung sudah menangis di pelukan Jimin.

"Tenanglah Tae, kita akan terus menasehati Jin hyung."

"Aku takut Jim, kalau Jin hyung melakukan lebih dari ini hiks..."

"Aku sudah mengenal Jin sejak lama. Dia tidak akan berbuat yang membuat kita kecewa kepadanya." tambah Yoongi menenangkan.







xxxxxxx-----xxxxxx





Pendek aje......
Yang sudah mau baca dapat flying kiss dari Worldwide Handsome

Yang sudah mau baca dapat flying kiss dari Worldwide Handsome

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
What's Wrong With Secretary Kim? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang