14. 'You are my son'

121 11 1
                                    


Satu bulan Kim Namgil menjalani pemulihan kesehatan. Dan kini dia sudah tampak seperti sedia kala lagi. Saat ini Namgil duduk di dalam mobilnya. Di depan gedung universitas yang rutin dia berikan sumbangan dana. Bighit University.

Biasanya Namgil akan memberitahukan kedatangannya kepada pengurus uniersitas itu. Namun, saat ini dia hanya ingin menemui seseorang. Sejak setengah jam dia menunggu di dalam mobilnya bersama supir pribadi sekaligus asisten yang memilih diam sejak tadi. Mata Namgil tidak lepas dari gerbang pintu masuk universitas itu. Apalagi jika ada beberapa sekerumpulan anak muda mudi yang keluar dari sana.

"Pak Choi itu Jimin, coba tanyakan padanya?"
Pak Choi supir dan asisten pribadinya mengangguk mengerti langsung turun dari kursi kemudi mendekati Jimin.

Tak lama Jimin datang, Namgil keluar dari mobil.
"Jimin-ah, apa kabar?"
Namgil menyapa ramah mengingat bahwa Jimin adalah adik dari calon menantunya.

"Ah ahjussi, kabarku baik. Ehm apa ada sesuatu yang penting denganku?"

"Tidak, aku hanya ingin bertanya keberadaan temanmu Kim Taehyung."

"Tae? Kami sebenarnya janjian untuk pergi ke suatu tempat. Dia sedang ke toilet. Kalau memang ada yang penting, aku akan menelponnya."

"Tidak perlu Jiminnie, kita tunggu saja di sini sambil mengobrol."

Jimin sedikit canggung dikarenakan memang tidak terlalu dekat dengan Namgil. Bahkan dengan Namjoon pun dia juga tidak terlalu akrab.

"Bagaimana kuliahmu? Sebentar lagi kau akan lulus kan?"

"I-iya Ahjussi."
Jimin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

nae pi ttam nunmul nae majimak chumeul
da gajyeoga ga
nae pi ttam nunmul nae chagaun sumeul
da gajyeoga ga
nae pi ttam nunmul

Terdengar lagu Blood, sweat and tears milik BTS pertanda ada panggilan masuk di ponsel Jimin.

"Ya halo Tae?"

".... "

"Aku ada di depan gerbang, kesinilah ada yang ingin bertemu denganmu."

"... "

"Kau akan tahu sendiri, jadi cepatlah ke sini."

"Apa itu tadi Kim Taehyung?" tanya Namgil.

"Iya, aku sudah menyuruhnya datang ke sini."

Hanya waktu lima menit tampak Taehyung berlari menghampiri Jimin.
Jimin-ah, kukira kau menunggu ku diparkiran?"

"Tae, Namgil ahjussi yang ingin bertemu denganmu."

"Aku?" jari Taehyung menunjuk pada dirinya sendiri.

"Apa kabar Kim Taehyung?"
Namgil mati matian menahan perasaannya yang sudah bergemuruh tidak karuan ingin sekali menarik lelaki di hadapannya dalam pelukan. Melampiaskan rasa sesal padanya yang tidak mengakui sebagai anak.

"S-saya baik tuan Kim." Taehyung menjawab bingung sambil melirik ke arah Jimin. Yang di lirik mengangkat bahu tidak tahu.

"Berbicara lah dengan santai, tidak perlu terlalu formal."
Namgil menepuk pundak Taehyung.

Kau tumbuh menjadi pria yang tampan. Hyungmu membesarkanmu dengan baik.
Suara batin Namgil.

"Taehyung-ssi, apakah ada waktu, aku ingin berbincang denganmu. Tapi hanya berdua."

"Tapi aku dan Jimin...."

"Tidak apa-apa Tae, kita hangout lain kali saja. Sepertinya ada hal penting yang ingin ahjussi sampaikan."

What's Wrong With Secretary Kim? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang