7. Park Sojeong 2

140 18 0
                                    

Mataku melebar membaca captionnya. Jadi dia kakak Kim Taehyung?
Aku melempar ponselku di atas ranjang dan melompat dari ranjang.
"Jiminnie.....!!!"

Aku berlari menerobos pintu kamar Jimin karena aku tahu anak itu tidak pernah mengunci kamar. Dia sudah tertidur, tapi tidak mengurungkan niatku untuk mengintrogasinya.

Aku meloncat ke ranjangnya dan menggoyang tubuhnya agar dia bangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku meloncat ke ranjangnya dan menggoyang tubuhnya agar dia bangun.
"Jimin-ah...bangun!"
Aku terus menggoncangkan tubuhnya.
"Jiminnie, lekas bangun ada yang ingin kutanyakan."

"Noona, aku baru saja tertidur. Besok saja, ne...?"

Dia kembali memejamkan mata dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Yak, Park Jimin!!"

"Wae...wae...wae... "
Kadang aku suka melihat tampang adikku yang sedang kesal. Lucu dan menggemaskan.

"Duduk dulu, aku mau bertanya."
Suaraku melembut agar dia mau mendengarkanku.

"Aku sudah duduk, ada apa?"

"Kau mengenal Kim Seokjin? Apa benar dia kakak dari Kim Taehyung?"
Tanpa basa basi aku langsung menyerangnya dengan dua pertanyaan. Mata Jimin membuka tak percaya.

"Malam-makam kau mengganggu waktu tidurku hanya untuk bertanya tentang Jin hyung?"

"Jadi benar kau mengenalnya?"

"Iya, aku mengenalnya dan juga dia memang kakak Taetae. Sudah puas?"

"Bagaimana orangnya? Apakah dia orang baik? Menyenangkan? Sudah punya kekasih?"

"Noona?"

"Ne?"

"Apa kau salah minum obat?"

"Aniya, waeyo?"

"Kau seperti bukan noona ku."

Plakk.
"Auh... Kenapa kau memukul kepalaku!"

"Kamu mau aku pukul lagi, jangan berteriak pada noona mu saat berbicara."

Setelah itu aku mengganti posisiku merebahkan diri di kasur Jimin. Jimin pun ikut berbaring di sebelahku. Kami sudah biasa seperti ini jika kami ingin saling berbagi cerita.

"Terus bagaimana? Ayo jawab pertanyaanku."

"Pertanyaan mu yang mana?"

"Haiss dasar bocah, jangan membuatku semakin kesal."

Jimin terkekeh melihatku.
"Tentang Jin hyung?"

Aku mengangguk dengan semangat.

"Tapi kenapa noona tiba-tiba bertanya tentang Jin hyung?"

Aku menunjukkan luka dan kaki di tanganku pada Jimin. Dia langsung terduduk dan bertanya bagaimana aku mendapatkan luka-luka itu. Walaupun kadang dia menyebalkan, tapi Jimin selalu merasa panik jika terjadi sesuatu padaku. Dan akhirnya aku bercerita tentang kejadian malam tadi sampai bertemu dengan Jin.

What's Wrong With Secretary Kim? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang