30. Epilog Pt. 1 : Be Better

155 8 0
                                    

5 TAHUN KEMUDIAN

Canberra merupakan salah satu kota terkenal di Australia yang dibangun pada tahun 1913. Kota yang memiliki iklim continetal ini, adalah kota yang jauh dari kata 'modern'. Disebabkan pemerintah kota Canberra menerapkan kehidupan yang ramah lingkungan dan menjaga ke-asri-an kota tersebut. Kota ini cocok sekali untuk penduduk yang memang tidak menyukai kebisingan kendaraan, padat penduduk dan keglamoran gedung-gedung pencangkar langit. Penduduk di Canberra lebih suka beraktifitas dengan olahraga daripada jalan-jalan di pusat belanjaan seperti mall.

Salah satu manusia yang nyaman tinggal di sana yaitu Kim Seokjin. Sejak lima tahun lalu dia memutuskan menetap di kota ini seorang diri. Melepaskan semua masa lalunya. Memutuskan kontak dengan keluarga dan para sahabat. Dengan tabungannya, Seokjin tinggal di salah satu apartemen sederhana yang terletak di Cooinda Street, Bruce, Belconnen, Canberra, Australia.

Kim Seokjin juga mempunyai usaha sebuah cafe. Cafe yang menyediakan makanan khas Korea itu dia sewa di Canberra Centre. Seokjin dibantu beberapa pegawai yang merupakan penduduk asli di sana. Cafe yang diberi nama 'Mashita' tersebut sering di datangi penduduk lokal yang memang ingin mencicipi masakan dari negeri Gingseng itu.

Bukan hanya sebagai pemilik 'Mashita', Seokjin juga terlibat langsung di dapur sebagai koki dalam penyajian menu di cafe-nya. Pengunjung selalu puas dengan setiap hidangan yang disajikan. Walau pun tidak terlalu besar, interior yang menarik dan nyaman membuat para pengunjung betah berlama-lama di sana.

/Canberra Centre/

/Mashita Cafe/ - Just imagine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

/Mashita Cafe/ - Just imagine.

Pagi ini seperti biasa Seokjin berangkat ke cafe dengan mengendarai sepedanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini seperti biasa Seokjin berangkat ke cafe dengan mengendarai sepedanya. Di cafe sudah terlihat karyawannya sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Salah satunya yang cukup dekat dengannya yaitu Christopher, mahasiswa yang berkerja paruh waktu di sana.

"Good morning, Mr. Kim?"

"Hai Chris, you're not on college today?" tanya Seokjin sambil tersenyum.

"My class still in the afternoon. So, I can work first."

"OK, I will go in."
Seokjin meninggalkan Chris yang masih mengelap meja-meja dan menata kursi karena cafe sebentar lagi akan buka.

What's Wrong With Secretary Kim? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang