21. Memaafkan Pt. 2

86 14 0
                                    

Ihh sumpah WP bikin darah tinggi kambuh...
Susah banget mau up..
Seharusnya dari kemaren udah up
Ya sudahlah... Selamat menikmati

.
.
.
.
.
.
.

Kim Namjoon lebih sering melakukan aktivitas baru setelah tidak menjabat sebagai general manager lagi. Dia memilih menyibukkan diri dengan hal-hal yang disukainya selama ini. Jika berdiam diri di rumah, Namjoon akan terus meratapi kesedihannya. Menjadi pengangguran dan tidak memiliki kekasih tidak akan membuatnya bersedih terus. Hanya waktu yang akan menyembuhkan semua lukanya.

Dan walaupun perasaannya terhadap Sojeong belum sepenuhnya hilang. Dua yakin suatu saat pasti dia akan bertemu dengan wanita lain yang lebih baik tentunya.

Setiap hari Namjoon berkeliling mengunjungi galeri seni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap hari Namjoon berkeliling mengunjungi galeri seni. Kesukaan Namjoon terhadap keni membuatnya memiliki ruang pribadi untuk koleksinya dari lukisan, benda artestistik, dan bacaan tentang kesenian.

Untuk hari ini Namjoon menghabiskan waktu dengan bersepeda. Setelah lelah mengayuh sepedanya, Namjoon berhenti di pinggir sungai Han. Pemandangan langit menjelang sore membiusnya untuk menikmatinya sejenak. Namjoon duduk dengan kedua tangan sebagai tumpuan sandaran tubuhnya. Matanya melihat lurus ke depan, sesekali menghirup udara sore itu. Sebuah senyuman puas menghiasi wajahnya. Rambutnya bergerak mengikuti hembusan angin. Matanya kemudian terpejam. Terasa damai dan menenangkan.

Drrtt... Drrtt... Drrttt....

Ponsel yang ada di dalam saku celananya bergetar, membuat Namjoon mendesah kesal karena mengganggu ketenangannya.

Dengan sangat berat hati dia mengangkat panggilan telfon untuknya. Nama 'eomma' di layar ponselnya membuat Namjoon segera menjawab telfon.

"Ya eomma ada apa?"

"Joon.... Appa mu..."
Suara ibunya terdengar serak seperti sedang menangis.

"Katakan ada apa?"

"...."

"Baiklah, aku langsung ke sana. Eomma jangan khawatir, appa pasti baik-baik saja."
Setelah menutup telfonnya, Namjoon dengan cepat berlari meninggalkan sepedanya begitu saja untuk mencari sebuah taksi. Tanpa pikir panjang dia berhasil mendapatkan taksi dengan cepat dan meminta si supir untuk menyetir dengan laju cepat.

Kabar yang dia dapat dari ibunya membuatnya panik. Sang ayah ditemukan pingsan di villa. Dan sekarang sedang di rawat di rumah sakit. Apapun yang telah ayahnya lakukan di masa lalu tidak membuat Namjoon membenci sang ayah.

🚖🚖🚖🚖🚖🚖🚖🚖🚖🚖🚖

Di sebuah rumah sakit yang besar, nyonya Kim duduk bersama pak Choi di depan ruang unit gawat darurat. Wajah khawatir dan bekas air mata masih terlihat di wajah wanita setengah baya itu.

What's Wrong With Secretary Kim? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang