13. SoJin_1

124 10 1
                                    

Seokjin sampai di apartemen jam sebelas malam. Dia melepas dasi dan jasnya memasuki kamar mandi. Ingin segera menguyur tubuhnya dengan air hangat. Tidak sampai setengah jam dia sudah lebih segar.

Dia melihat jam dinding di kamarnya.
"Kenapa Tae belum pulang."
Benar adiknya Taehyung tadi berpamitan untuk mengantar kekasihnya Yerin pulang dahulu.

Sambil mengeringkan rambutnya yang masih sedikit basah dengan handuk, dia membuka laptop untuk mengecek email dari temannya.

Ken temannya dan Yoongi semasa SMA telah menjadi pengecara hebat. Bahkan dia mempunyai firma hukum yang cukup besar dan terkenal.

Seokjin meminta bantuan Ken untuk memindahkan beberapa aset di Mon's Company secara legal namun tersembunyi. Sudah 46% berada di tangan Seokjin. Sedikit lagi rencananya untuk menggeser Namjoon sari perusahaan itu akan terlaksana. Seokjin tersenyum puas dengan pekerjaan Ken. Memang temannya itu sejak dulu bisa dihandalkan.

Ting
Notifikasi ponsel berbunyi.

Drrrttt drrrttt Tidak sampai satu menit Sojeong benar-benar menelfon Seokjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drrrttt drrrttt
Tidak sampai satu menit Sojeong benar-benar menelfon Seokjin. Namun dia belum berniat untuk menerima telfon itu. Kemudian dia teringat ucapan Yoongi sebelum mereka berpisah tadi di cafe Jimin.

"Sepertinya dia munyukaimu Jin."

"Siapa? Sojeong? Tidak mungkin."

"Hei lihatlah dia, tatapannya begitu memuja padamu."

Dan Seokjin sungguh melihat tatapan Sojeong yang tidak bergeser sedikitpun darinya. Bahkan senyum manis terus tersungging indah di wajah cantiknya.

Dan kini Seokjin memiliki rencana lain. Merebut Sojeong dari Namjoon. Karena Jin tahu kalau Namjoon amat sangat mencintai wanita itu.

Drrrttt... Ponselnya kembali bergetar.

"Yeoboseyo Sojeong-ssi."

"Seokjin-ssi, benar aku tidak mengganggu mu?"

"Tentu tidak, Sojeong-ssi. Aku senang kau menelfon ku."

"Panggil Sowon saja."

"Sowon?"

"Iya itu nama panggilanku."

Hening.

"Seokjin-ssi...."

"Sudah kubilang, panggil aku Jin saja."

"Tapi kau lebih tua dariku, tidak sopan kan memanggil mu dengan nama saja."

"Tidak apa-apa, aku hanya ingin lebih akrab denganmu, Sowon."

Mendengar jawaban Seokjin, Sojeong menggigit jarinya menahan tawa bahagianya.

"Bagaimana kalau aku panggil... Oppa? Boleh?"
Sojeong terdiam gugup menunggu reaksi Jin.

What's Wrong With Secretary Kim? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang