25. I'll Take The Tears

90 12 1
                                    

I sit and reminisce of times that we once shared.
You gave me more than love. But never thought I cared.
My feelings were all for you.
Although it didn't show.
I only told you on the day you let me to go.
.
.
.
Sepenggal lirik dari lagu A1 - I'll Take The Tears

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Sudah sepekan Seokjin pulang dari rumah sakit. Sejak itu dia dia begitu disibukan dengan pekerjaan. Rayuan Taehyung untuk sekedar istirahat diabaikan. Di dalam otaknya telah tersusun banyak rencana yang harus segera direlisasikan.

Begitu pulang dari rumah sakit Seokjin langsung menemui Ken dan berhari-hari selalu bersama sahabatnya yang juga sebagai pengacara pribadinya itu. Taehyung maupun Yoongi tidak tahu apa yang dilakukan lelaki itu bersama Ken.

Sempat Yoongi memaksa Ken untuk memberitahunya tentang apa rencana mereka. Namun, Ken selalu bisa meyakinkan bahwa Seokjin tidak akan melakukan hal yang buruk seperti sebelumnya. Yoongi hanya kesal saja, mengapa Seokjin begitu tertutup setelah kembali dari rumah sakit.

Tak jarang pula dia pulang larut malam yang selalu membuat Taehyung khawatir. Seperti saat ini Seokjin pulang sudah hampir pukul setengah sebelas malam. Taehyung masih menunggu hyung nya. Pikirannya tidak tenang jika tahu Seokjin tidak tahu waktu saat bekerja.
Suara pintu yang terbuka membuat Taehyung menghapiri orang yang baru saja memasuki apartemen.

"Hyung."

"Tae, kau belum tidur?" Seokjin dengan tenang bertanya.

"Hyung, bisakah kita bicara sebentar?"

"Baiklah, tapi setelah aku membersihkan badan."

Taehyung mengangguk, "Mau kubuatkan teh atau kopi?"

"Ehm...teh saja."
Seokjin memasuki kamarnya.
Sedangkan Taehyung menuju dapur dan membuat dua cangkir teh untuknya dan Seokjin.

Dua puluh menit kemudian Seokjin keluar. Dilihatnya adiknya duduk di sofa depan tv menunggunya dengan raut muka cemas dan sedih.
Seokjin menghampiri dongsaeng nya ikut duduk di sebelahnya.

"Ada apa?"

Taehyung menoleh ke arah Seokjin.
"Hyung, kau baik-baik saja kan? Mengapa akhir-akhir ini kau begitu tertutup kepada semua orang? Aku begitu khawatir padamu."

Seokjin tersenyum ingin menunjukkan kepada Taehyung bahwa dia baik-baik saja.
"Maaf karena sudah membuatmu khawatir. Tapi, aku baik-baik saja, percayalah padaku."

"Kau tidak menyembunyikan sesuatu dariku kan?" Taehyung mendelik curiga.

Seokjin menyadarkan punggung di sofa, menatap kosong pada tembok di depannya. Berpikir bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk mengatakan semua rencananya kepada dongsaeng nya.

"Tae?" Seokjin mulai membuka mulut.
"Kau bilang hari ini, kau mengunjungi appa. Bagaimana kabarnya?"

"Appa sudah mulai bisa duduk dan sudah tidak menggunakan alat bantu pernafasan lagi."

Ya sejak dua hari usai menjalani operasi, Kim Namgil menunjukkan kemajuan yang sangat baik. Bahkan tadi siang dokter menyampaikan bahwa sel-sel sumsum tulang belakang yang diterimanya sudah berkembang juga. Untuk menuju kesembuhan tinggal menunggu dari pemulihan stamina Kim Namgil.

"Syukurlah, berarti pengorbanan ku tidak sia-sia."

"Kau tidak ingin menemui appa, hyung?"

What's Wrong With Secretary Kim? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang