Setelah kejadian di kantin barusan Vio memutuskan untuk pergi ketempat rahasia miliknya. Dan yang mengetahui tempat tersebut hanya Vio dan Cinta saja.
Vio merasa kesal banget sama Cantika, berani-berani nya nyari masalah sama Vio. dia belum tau aja siapa Vio sebenarnya, dan semoga saja setelah Vio mengumumkan bahwa dirinya siapa Cantika tidak akan berani lagi kepadanya. Vio akan memberi pelajaran buat orang yang berani mengusik ketenangan Dirinya.
"Halo fin?" Ujar Vio seraya menelfon orang yang saat ini sedang ia hubungi.
"Ada apa vi? tumben telfon gue."
"Gue mau lo cari tau tentang CANTIKA anak sma phoniex, setelah itu berikan berkas itu ke ruangan gue." Ujar Vio dengan raut datar.
"Emangnya ada apaan? Tumben mau gue nyari orang."
"Gak usah banyak nanya cepet laksanain yang gue perintah."
"Yaudah iya, buset marah mulu."
"Bacott!!" Setelah itu Vio langsung saja mematikan sambungan telfonnya dengan Gavin.
"Sumpah ya kenapa si semua orang bikin emosi mulu!" Gumam gue dengan kesal.
Tok
Tok
Tok"Masuk!"
"Vio gue cariin gak tau nya lo disini huh" Ujar Cinta dengan wajah panik.
"Ngapain cariin gue?" Tanya Vio
"Ya gpp si heheh" Ujarnya seraya mengatur nafasnya yang tersenggal.
"Gak jelas, Udah lah mau cabut gue bosen disini banyak hama." Ujar Vio dengan malas.
"Ehhh...mau kemana?" tanya cinta dengan penasaran.
"Balapan. Mau ikut gak? gue bosen sumpah gegara tuh cewe songong tadi." Ujsr Vio seraya mengambil jaket miliknya.
"Maksud lo Cantika?" Tanya cinta.
"Hmmm udah lah gue cabut kalo mau ikut cepet, lama gue tinggal." Ujar Vio seraya melangkahkan kakinya keluar ruangan tersebut.
Saat sedang berjalan menuju parkiran tiba-tiba Axel dan teman-temannya lewat di hadapan Vio dan Cinta.
"Ehh ada bidadari gue hehe." Ujar Glen seraya tersenyum ke arah Vio.
"Apaan sih udah tau bidadari gua." timpal Noval dengan pedenya.
"Yeuh ngaku-ngaku aja lo bocah." Ujar Leon dengan malas.
"Mau kemana?" Tanya Axel.
"Bukan urusan lo, dan cepat minggir." Ketus Vio.
"Ett gabisa, jawab dulu mau kemana." Ujar Axel dengan penasaran dan mengikuti langkah Vio.
"Bacot banget si, minggir atau gue tabok." Jawab Vio dengan kesal.
Akhirnya mereka semua lantas minggir karena tidak ingin mengambil resiko.
Lalu setelah itu Vio pergi melanjutkan langkahnya ke parkiran untuk mengambil motor dan menuju Cafe tempat biasa dirinya nongkrong bersama yang lain."Katanya mau balapan ko ke cafe si?" tanya cinta dengan heran.
"Laper." Ujar gue dengan singkat.
"Mau pesan apa mba? silahkan di lihat-lihat dulu." Ujar pelayan yang melayani mereka berdua.
"Jus Jeruk, Hamburger, Spageti, Steak, Ayam, dan salad buah." Ujar Vio menyebutkan pesanan nya.
"Lo apaan cin?" Tanya Vio yang melihat Cinta dengan tatapan kosong.
Cinta hanya bengong melihat pesanan yang baru saja di pesan oleh Vio.
"Lo laper apa doyan, banyak banget." Ujar Cinta dengan tatapan tidak percaya.
"Ck berisik lo mau pesen ga, kalo ngga yaudah." Ujar Vio dengan cuek.
"Ehh mau dehh." Jawab Cinta dan memesan pesanan nya.
"Saya pesan jus mangga sama spageti aja"
"Baiklah silahkan di tunggu." Ujar pelayan tersebut seraya tersenyum.
Tiba-tiba di saat Gue sama Cinta makan Gue ga sengaja liat ada Axel sama temen-temen nya. gue selalu berfikir, kenapa si Axel selalu ada di saat gue juga ada di satu tempat. Apa dia stalker atau hanya kebetulan, tapi masa iya si kebetulan terus.
"Liatin apa lo?" Tanya Cinta dengan wajah bingung.
"Jarum panjang angka 2." Ujar gue dengan malas.
Cinta memutar badannya dan di sana ia melihat Alex dan teman-teman nya yang baru saja memasuki Caffe. tiba-tiba mereka menghampiri meja kami berdua dan mereka langsung duduk tanpa meminta izin sama Gue ataupun Cinta. hello tuh orang kaya ga punya dosa aja, main duduk duduk sebel banget deh gua ihs.
"Ngapain?" Tanya gue sinis.
"Duduk." Jawabnya dengan wajah polos.
"Disini." Ujar gue dengan sabar menghadapi Axel yang sangat menyebalkan.
"Ha? di sini apanya?" Tanya nya dengan wajah kebingungan.
"Ck Bodoh! lo ngapain duduk di sini, buka tuh mata lo yang gede liat sekeliling sini. masih banyak yang kosong kenapa harus di sini sih ganggu tau gak." Ujar gue yang sudah kehabisan kesabaran menghadapi Axel.
"Bebas dong, kan gue yang mau duduk disini." Ujarnya dengan songong.
"Lo tuh ya bikin gue kesel mulu dari awal ketemu, pergi atau gue abisin lo disini sekarang juga." Ujar gue dengan kejam.
"Udah lah Xel cari tempat laen aja serem dia kalo marah." Ujar Glen ketakutan melihat raut marah milik Vio.
"Gak, gue mau di sini titik." Ujar Axel dengan kekeh.
"Shitt!!!" Ujar Vio dengan frustasi. Lantas ia bangkit dari tempat duduk nya dan segera meninju wajah ganteng seorang Axel dengan kencang sehingga membuat Axel tersungkur di lantai.
Bugh
Bugh
Bugh"Ahrgg sakit anjir galak banget si lo." Ujar Axel menahan sakit di wajahnya.
"Siapa suruh lo masih disini, udah di usir masih aja batu." Ujar Vio melanjutkan makan nya tanpa memperdulikan tatapan pengunjung caffe yang memperhatikan dirinya.
"Iyaiya gue pergi ahhrgg sakit nih." Keluh Axel seraya meraba wajahnya. setelah itu Axel memutuskan pergi ke meja lain untuk mengobati wajahnya yang bonyok akibat pukulan dari Vio.
"Dih bodoamat, peduli gtu?" Desis Vio dengan pelan.
"Aishh Vio, lo galak banget si sampe mukanya Axel bonyok gitu." Ujar Cinta seraya menatap ngeri ke arah Vio yang masih di baluti emosi.
"Terserah." Ujar Vio dengan malas.
Setelah selesai makan di Cafe tadi Vio dan Cinta pergi menuju Apartemen milik Vio.
"Huh lelah bangett gue, bangunin gue jam 7 ya. ada yang ngajak tanding." Ujar Vio seraya merebahkan tubuhnya di kasur miliknya.
"Oke gue juga mau mandi dulu nih minjem baju ya." Ujar Cinta seraya menuju kamar mandi di Apartement milik Vio.
"Hmmm" Gumam Vio dengan sayup.
Setelah itu Vio tidur dan menuju ke alam mimpi.
#hiiii semuaaa nungguin cerita lanjutannya ya heheh.tenang aja author akan selalu bikin cerita buat kalian.jangan bosen ya baca cerita nya author heheheh
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Vio (COMPLETED)
Romantizm#Sinopsis Viola amanda, gadis cantik yang baru saja menginjak usia 17 tahun. Ia adalah seorang gadis SMA yang bersekolah di salah satu sekolah ternama di indonesia, Yaitu SMA PHONIEX. Viola adalah gadis yang kepribadian nya sangat dingin dan cuek. I...