Hukuman online

3.1K 538 139
                                    

Shingeki no Kyojin @ Hajime Isayama

Levi Ackerman x Eren Jaeger

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sei....kun...ngh"

Dering telepon rumah membangunkan Eren dari mimpi indah bertemu otepe-otepenya.

Ia mengerjap perlahan, berusaha menghilangkan kantuk. Kemudian mendudukkan diri di sofa.
Pandangan mengedar ke sekitar, Hanji dan Farlan sudah tak ada.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 09:11 pagi.

Bibir mendecak kala telepon kembali berdering.

Setan mana yang berani mengganggu mimpi indahnya?!
Apa dia tak tau bahwa Eren baru tidur jam 4 pagi huh?!

Tubuh terasa remuk, bokong masih nyut-nyutan. Dampak aktivitas kemarin dengan sang kakak, baru terasa sekarang.

Dengan malas ia berjalan, mendekati telepon yang terus menjerit minta di sleding.

"Ha—"

"KEMANA SAJA KAU BOCAH?!"

Eren bergidik ngeri mendengar suara serigala.

"L-levi-nii?"

Ternyata setan yang mengganggunya adalah sang kakak tercinta.

"AKU SUDAH MENGHUBUNGIMU SEJAK 3 JAM YANG LALU!"

Eren lupa bahwa sekarang Levi tak dirumah. Jantung berdebar mendengar suara sang kakak yang sangat tak bersahabat.

"M-maafkan aku..."

"SEMALAM JUGA KAU TIDAK BISA DIHUBUNGI! APA KAU TIDAK TAU BETAPA KHAWATIRNYA AKU?!"

Untuk pertama kalinya seorang Levi Ackerman berteriak marah seperti ini. Eren tak bisa membayangkan semengerikan apa wajah kakaknya saat ini.

Ia mengelus dada pelan, rileks. "O-onii-chan... Maafkan aku..." Suara ia ubah semanja mungkin, untuk meredamkan amarah Levi.

Terdengar hembusan nafas berat diseberang sana.

"Aktifkan ponselmu. Aku akan menghubungimu via video call"

"B-baik..." Eren mematikan sambungan, kemudian bergegas ke kamar mengambil ponsel.

Baru berapa detik mengangktifkan ponsel, panggilan video sang kakak masuk.
Ia menggeser ikon hijau ke atas. Kemudian mendudukkan diri ditepi ranjang.

Terpampang wajah menekuk Levi dilayar ponsel.

Eren meneguk ludah. "S-selamat pagi Levi-nii"

"Kenapa baru diangkat?! Kau baru bangun huh?!" Sang kakak kembali ngegas.

Eren mengangguk takut-takut. "H-hanji-senpai dan Farlan-senpai menginap disini semalam. Kami bergadang. Maaf"

Wajah tampan menggelap. "Bukankah sudah kubilang pada mereka jangan pernah menginjakkan kaki dirumah kita lagi huh?!"

"A-ayah yang meminta..."

Levi mendecih. Si tua bangka itu selalu saja memancing emosinya.

"Kenapa semalam kau tidak bisa dihubungi?!"

"P-ponselku di charger"

"Mencharge ponsel tidak butuh waktu semalaman bocah!"

Mampus!

Eren harus memberi alasan apa sekarang?
Semalam ia membaca banyak doujin, dan saling beropini dengan Hanji untuk menebak kisah selanjutnya.
Hingga lupa menghubungi sang kakak.

FudanshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang