Masalalu

1.1K 427 68
                                    

Shingeki no Kyojin @ Hajime Isayama

Levi Ackerman x Eren Jaeger

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Xavi berjalan dikoridor dengan langkah tergesa-gesa.
Ia menatap layar ponsel, ada banyak panggilan tak terjawab dan pesan dari Eren.

Ia sangat cemas. Tak biasanya Eren menghubunginya sebanyak ini.

Malaikat kecil

"Xavi-san.. Levi-nii masuk rumah sakit. Kami mengalami sebuah insiden, hingga berakhir disini."

"Insiden apa yang kau maksud, Eren?!"

Xavi memasukkan kembali ponsel kedalam saku. Langkah ia percepat, agar segera sampai ke ruangan yang dituju.

"Semoga kau baik-baik saja!"

••••

"Levi-nii... " Eren menggenggam lembut tangan sang kakak. "Buka matamu. Jangan seperti ini..." Ia sangat sedih melihat sosok yang biasa kuat, kini terlihat tak berdaya.

Sudah jam 8 malam. Namun Levi tak kunjung sadar juga. "Kau bilang staminamu lebih kuat dari manusia biasa bukan? Tapi kenapa kau kalah dengan hal seperti ini?"

Eren teringat racauan Levi siang tadi. Nampak jelas bahwa sang kakak benar-benar tertekan oleh tindakan bodohnya.

Melepas genggaman, Eren memijat pelipis. "Seharusnya aku lebih bisa memahami dirimu.. Maafkan aku Onii-chan.." Ia ingin membisikan kata-kata penenang, namun percuma. Sang kakak masih tak sadarkan diri, tak mungkin bisa mendengar ocehannya. "Aku mencintaimu..." Eren mengecup pipi tirus itu.

"Eren?? Apa kau disana??"

Mendengar ketukan dan suara seseorang diluar, Eren segera bangun dari duduknya. "Xavi-san??" Ia bergegas melangkah, kemudian membuka pintu.

"Xavi-san?!"

Nampak Xavi berdiri didepannya, dengan raut cemas.

"Eren!" Pria blonde menarik Eren kedalam pelukan. "Apa yang terjadi?! Kau baik-baik saja kan?! Maaf tidak bisa menjawab teleponmu!"

Eren membalas pelukan. Lalu mengangguk kuat-kuat. "Xavi-san! Levi-nii! Levi-nii! Aku menyakitinya!"

Xavi melepas pelukan. Ia menangkup wajah sedih Eren. "Insiden apa yang kau katakan?!" Pandangan mengedar ke tubuh Eren. Dari kepala sampai— manik melebar saat melihat tangan dililit perban. "Kau terluka?!" Ia menggenggam kedua tangan diperban itu.

Eren mengangguk. Sebelum bercerita, ia mengajak Xavi masuk kedalam.

"Lihat Levi-nii dulu, Xavi-san"

Xavi mengangguk. Lalu menggeser gorden. Nampak Levi terbaring diranjang, dalam keadaan di infus.

Sudah lama ia tak melihat Levi tak berdaya seperti ini. Terakhir kali lihat, saat makhluk angkuh itu mengalami anemia bulan lalu.

"Levi..." Ia mendekat. Menyentuh dahi sebentar, lalu menatap tangan. Yang ternyata sama-sama diperban seperti Eren.

Pasti ada hubungannya dengan insiden yang Eren katakan.

Ia sudah tahu apa yang terjadi pada Levi, dari dokter yang menanganinya.
Namun ia masih belum tahu kronologisnya.

Xavi menghadap Eren. "Tolong jelaskan padaku, apa yang terjadi pada kalian??"

"Aku akan menceritakannya" Eren mengajak Xavi untuk ke ranjang sebelah. Khawatir jika dibicarakan disini, suaranya akan mengganggu sang kakak.

Ia mendudukkan diri ditepi ranjang, begitupun dengan Xavi.

FudanshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang