Tersembunyi

1.8K 418 93
                                    

Shingeki no Kyojin @ Hajime Isayama

Levi Ackerman x Eren Jaeger

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Farlan menatap iba sosok yang baru saja terbangun dari tidur panjangnya.
Nampak wajah cantik gadis itu sedikit pucat.

"Kuharap kejadian ini akan membuat hati dan pikiranmu terbuka."

Petra mendengus pelan. "Urus saja dirimu sendiri"

"Oh, bahkan setelah hampir mati, masih saja angkuh" Farlan duduk dikursi tepi ranjang. "Bagaimana bisa kau berakhir didepan rumah Levi? Kau mengawasi mereka?"

Gadis itu menyentuh tengkuk. Gambaran saat dirinya disiksa, melintas. "Aku mengawasi seseorang. Tapi sayangnya aku salah langkah"

"Siapa?"

Petra melirik. "Entah. Semuanya membingungkan"

Farlan mengangkat sebelah alis. "Maksudmu?"

"Apa yang kulihat, belum tentu itu yang kulihat. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Tapi sepertinya aku terjebak ditengah-tengah rencana mereka"

Farlan semakin tak mengerti. "Kau bilang seseorang, kenapa sekarang menjadi mereka? Sebenarnya apa yang ingin kau bicarakan? Jika tidak ada, aku akan kembali kekamarku"

Petra menghembus nafas berat. Ia sendiri tak tahu harus mengatakan apa. "Saat itu.. siapa yang kulihat? Informasi siapa yang kudapat? Siapa dia? Semuanya rumit. Bahkan sekalipun aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, aku masih tertipu."

Pria bersurai cokelat mendecak. Ia benar-benar tak mengerti, apa sebenarnya yang Petra katakan. "Sepertinya perampok itu telah membuat otakmu sedikit tergeser."

Petra menatap langit-langit ruangan. "Perampok kah?" Polisi dan dokter saat meminta keterangan pun mengatakan itu. "Kenapa dia mengambil ponselku?"

Farlan mengedikan bahu. "Mungkin dia butuh uang"

Petra melirik sinis. "Aku sedang tidak bercanda, brengsek!"

Farlan mendengus. "To the poin saja. Apa inti dari ucapanmu? Siapa yang kau awasi? Apa sosok yang berada difoto itu?"

Petra membelalak.

Foto?

Oh, ternyata begitu.

Sekarang ia mengerti.

"Jadi itu alasan dia mengambil ponselku.." Gumamnya dengan seringai tipis.

••••

"Ada perlu apa menemuiku petang-petang begini?"

Jean menyandarkan tubuh ke tembok gang.

"Ini mengenai Eren."

Floch berdiri diarah berlawanan. Dengan manik menatap tak bersahabat.

"Oh, kebetulan. Aku juga ingin membahas itu"

"Katakan padaku Jean, apa tujuanmu mendekati Eren?"

Jean sedikit terkejut. Tumben sekali Floch menyebut namanya.

"Kenapa aku harus memberitahumu?"

"Saat menjenguk Farlan-senpai, kau bilang kau mengunjungi rumahnya bersama temanmu? Jam berapa kau datang?"

"Ho... Apa karena hari ini kau didatangi detektif, sekarang kau berlagak seperti detektif?"

Floch mendelik. "Jawab saja keparat!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FudanshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang