Sadar

1.2K 421 199
                                    

Shingeki no Kyojin @ Hajime Isayama

Levi Ackerman x Eren Jaeger

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Rumah sakit Shiganshina.

Pukul 07:18 am.

Farlan terbaring lemah diranjang. Dengan kedua pipi diperban, dan kedua lengan di gips.

Pandangan menatap langit-langit putih rumah sakit.

"Mau sampai kapan aku disini?" Gumamnya.

Menghembus nafas berat, manik melirik kabinet.
Nampak vas bunga melati diatasnya. Juga secarik kertas berwarna kuning menempel di vas tersebut.

"Cepat mati keparat!"

"Tertanda"
"Sahabat tercintamu"
"Hanji & Nifa"

Farlan mendecak. Apa-apaan bunga melati dan sumpahan tak mengenakan itu? Sejak kapan juga benda-benda itu berada disini?

"Apa mereka datang saat aku masih tertidur?" Monolognya.

Sekarang masuk akal. Mengapa saat ia terbangun, lengannya nyut-nyutan. Pasti duo fujoshi itu menghantamnya dulu sebelum pergi.

"Sial!"

Luka yang Levi beri saja sudah lebih dari cukup. Sekarang ditambah lagi.
Kalau terus begini, kapan ia akan sembuhnya?

Farlan sudah tak betah berlama-lama disini.
Ia ingin segera kembali ke sekolah, dan bertemu Eren.

Ah, berbicara tentang Eren, mood Farlan tiba-tiba buruk.
Sepertinya bukan hal mudah lagi untuk mendekati pemuda itu. Mengingat sifat posesif kakaknya yang super duper berlebihan.

Tempo lalu, ia hanya menemani dan menghibur Eren saja. Tapi apa-apaan Levi? Seenaknya saja menghajar dirinya sampai harus berakhir disini.

Kejam sekali.

Dan juga, sejak kapan iblis itu mengawasi mereka makan siang? Tahu-tahu saat ia hendak ke kelas, Levi sudah berdiri menunggunya diatas tangga lantai 3.

Farlan kembali menghembus nafas berat.
Padahal ia hanya menyentuh pipi, namun si iblis itu menghajar habis dirinya seolah ia telah menodai Eren.

Ia yakin kemarahan Levi saat itu bercampur dengan kemarahan bulan lalu. Levi pasti masih tak memaafkan soal pelecehan yang ia lakukan pada Eren.

Tunggu,

Pelecehan?

Teringat sesuatu, Farlan merogoh saku baju pasien yang ia kenakan, mengambil selembar foto.

"Kau kalah cepat darinya" Gumamnya menatap foto. Ia membeo ucapan gadis yang memberi foto tersebut.

Hari dimana Petra memberikan ini, moodnya sedang buruk. Saat itu pikirannya benar-benar kacau, sampai ia tak konsen dan lupa akan gambar penting ini.

"Dari siapa yang kau maksud bitch?"

Nampak difoto itu Eren sedang dipepetkan ke dinding oleh seorang pria bersurai pirang.

Pria itu memakai kemeja putih dan celana panjang berwarna cream. Posisi tubuh sedikit membungkuk, dan wajah disamping leher Eren.

Untuk kedua kalinya Farlan mendecak saat melihat posisi itu. Ia yakin pria itu sedang menyerang leher Eren.

FudanshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang