Trauma

1.4K 444 167
                                    

Shingeki no Kyojin @ Hajime Isayama

Levi Ackerman x Eren Jaeger

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Aku mencintaimu... Selamat tinggal"

Eren memejamkan mata.

Deg—

Levi merasakan seluruh otot dan saraf tubuhnya menegang.

Apa ini?

Apa yang sedang Eren lakukan?

Mengapa Eren memegang pisau?

"E—ren?"

Kepalan tangan Levi bergetar hebat.

Adegan apa yang sedang ia lihat?

Mengapa Eren mengucapkan selamat tinggal?

Ia ingin memejamkan mata, namun tak bisa.

"E—"

Bahkan untuk berbicara, suara terasa tercekat di tenggorokan.

Apa Eren ingin meninggalkannya?

Ini bercanda kan?

Ini hanya masalah kecil kan?

Harusnya bisa diselesaikan kan?

Kenapa Eren harus bertindak sejauh ini?

Deg— Deg—

Jantung Levi berpacu sangat cepat.

"E....ren?"

"Onii-chan... "

Gambaran wajah manis nan ceria Eren saat kecil, melintas dibenak.

"Onii-chan... "

Eren yang selalu memanggil-manggilnya dengan ekspresi kekanakan nan manja, terus berputar dikepala Levi.

Nafas Levi mulai tak teratur.

Ini bohong kan?

Jangan katakan bahwa adik yang telah ia sayangi dan ia cintai sejak lahir akan mengakhiri hidupnya?

Tiba-tiba wajah pucat Eren yang hampir membiru, ikut melintas dalam memori.

Nampak tubuh Eren kecil dalam keadaan tak sadarkan diri, dibopongan seseorang.

Manik kelabu membulat sempurna.

Kotak bekal digenggaman, jatuh begitu saja.

Tidak, jangan ingatkan ia pada kenangan pahit itu.

"EREN!!!!"

Levi berlari.

Ia mendekap tubuh yang hendak melakukan bunuh diri. Tangan segera mencekal pergelangan, kemudian mencabut pisau yang baru menancapkan ujungnya. "APA YANG KAU LAKUKAN?!!!" Ia melempar pisau ke sembarang arah. "JANGAN MELAKUKAN HAL BODOH!!"

Eren meronta. "Lepaskan!!! Kembalikan pisaunya!!!" Dengan sekuat tenaga ia berusaha melepaskan dekapan. "Aku ingin mati saja hiks!!! Kau tidak menyayangiku lagi hiks!!!"

Levi menahan tubuh yang terus meronta. Sampai mereka terjatuh.

"Khh!"

Ia menggeram saat siku dan punggung menghantam kursi.

"Lepaskan aku hiks Levi-nii!!!!" Eren memukul-mukul dada. Pandangan mengedar ke lantai mencari pisau.

Levi berguling dengan membawa Eren didekapan. Menyingkir dari kursi.

FudanshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang