Jangan khawatir

1.7K 457 147
                                    

Shingeki no Kyojin @ Hajime Isayama

Levi Ackerman x Eren Jaeger

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Semalam.

Pukul 22:09.

Manik kelabu melirik sinis pria blonde yang selalu ia benci.

Levi berdiri bersandar didinding sisi kiri gerbang rumahnya. Sedangkan Xavi berdiri di sisi kanan.

"Langsung ke intinya saja!"

Pria blonde menghela nafas. Baru juga bertemu, sudah ngegas saja. Tetapi ia bersyukur Levi masih mau mengangkat telepon dan menemuinya.

"Bagaimana luka ditanganmu? Apa parah?" Ia melirik tangan Levi yang diperban.

Sang empu mendengus kasar. Sepertinya ia mulai paham apa yang ingin Xavi bicarakan. "Tidak ada hubungannya denganmu!"

"Kau hampir membunuhnya"

Seperti yang Levi duga.

Jadi Xavi tahu ia pelakunya?

Dari seluruh rumah sakit dan dokter yang ada, mengapa bajingan itu harus ditangani keparat ini?!

"Dia pantas mendapatkannya!"

Xavi sedikit terkejut mendengar ucapan Levi yang langsung mengerti maksudnya. Ternyata dugaannya benar bahwa Levi yang sudah menghajar Mike.

"Apa yang sudah dia lakukan pada Eren?"

Levi bukan tipe orang yang asal menghajar orang lain. Pasti ada alasan mengapa lelaki ebony itu nyaris membunuh orang. Dan ia sangat yakin bahwa alasannya adalah Eren.

Karena.. Tak ada hal yang lebih berharga dihidup Levi selain Eren.

Sejak kecil Levi memang selalu hilang kendali jika bersangkutan dengan Eren. Namun ia tak menyangka lelaki ebony akan bertindak sejauh ini.

Levi melirik tajam. "Bukankah sudah kukatakan, tidak ada hubungannya denganmu!"

"Polisi mengusut kasus ini!" Xavi balas melirik tajam. "Lawan yang kau hadapi adalah mantan militer!"

Ya, Mike adalah mantan prajurit negara. Namun karena sebuah insiden beberapa tahun lalu, Mike mengundurkan diri dari kemiliteran.

Fakta yang baru Xavi ketahui dari laporan polisi siang tadi.

"Kau pikir aku takut?!"

"Ini bukan soal takut! Tapi hukum!" Xavi menghadapnya. "Meskipun kau masih dibawah umur, tetap saja tindakanmu itu disebut kriminal!"

Levi menegakkan tubuh, kemudian menghadap Xavi. "Aku tidak peduli jika aku harus dipenjara! Apapun yang kulakukan adalah hal benar!"

"Kau ingin membuat Eren menangis lagi dan lagi?! Jika kau dipenjara, aku akan merebutnya darimu!"

Manik kelabu menatap nyalang. "Apa maksudmu bajingan?!"

Xavi mendelik. "Kau tidak keberatan dipenjara kan? Kau pikir itu adalah pilihan benar? Jika kau tidak ada disisi Eren, apa yang akan terjadi? Selama ini Eren baik-baik saja karena dilindungi olehmu! Pikirkan jika orang yang selalu melindunginya tidak ada lagi, kau pikir apa yang akan terjadi pada Eren huh?! Kau ingin adikmu menjadi santapan empuk para serigala lapar?!"

Mata Levi sedikit melebar. Kejadian saat Eren dilecehkan ramai-ramai oleh Farlan dkk terputar di ingatan.

Ia tak bisa membayangkan jika yang melecehkan adiknya saat itu adalah sekumpulan predator sungguhan.

FudanshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang