"Kau anaknya Jessica eomma?"
Bbuhkk
Taeyeon langsung memukul meja setelah mendengar pertanyaan Irene barusan. Tatapan tajamnya langsung mengarah pada Irene.
"Aish jjinja, araseo. Aku pergi" pamit Irene setelah membuat kekacauan di pagi hari ini
Jisoo yang sedari tadi menahan tawanya, tidak bisa menahan diri lagi. Tawanya meledak saat sang noona sudah meninggalkan meja makan.
"Sangat menghibur" gumam Jisoo saat semua mata kini tertuju ke arahnya
Setelah kepergian Irene, acara sarapan mereka kembali tentram. Tidak ada yang membuat keributan tentunya.
"Mulai hari ini, kalian berdua ke sekolah harus bersama" ucap Taeyeon memecah keheningan
"Mwo?" Kaget mereka serentak, mereka saling melemparkan tatapan tidak suka satu sama lain, kemudian mereka menatap penuh harap pada sang abeoji
"Abeoji, aku tidak mau bareng dengan dia. Dia sangat berisik" Krystal begitu tidak menyukai ide konyol abeojinya itu
Sedangkan Jisoo yang mendengar alasan tidak masuk akalnya Krystal langsung komat-kamit, bisa-bisanya wanita cantik itu mengatainya berisik."Aku sangat senang dengan ide brilian abeoji, but! Aku tidak mau mati ketakutan melihat matanya yang begitu tajam" Jisoo menyampaikan pendapatannya dengan perasaan yang sangat tulus, sampai-sampai ke dua adiknya langsung tertawa.
"Yakh! Tertawa sekali lagi, aku beri pelajaran" gumam Jisoo penuh penekanan
"Keputusan abeoji sudah bulat, tidak akan ada yang berubah. Lagian hal ini akan membuat kalian semakin dekat" terang Taeyeon
Krystal ingin sekali menolak, namun ia tidak ingin menjadi anak pembangkang seperti Jisoo. Yang ada nama baiknya akan tercoreng sebagai pewaris sempurna SM group.
Jisoo?
Sebenarnya ia tidak masalah dengan hal tersebut, malahan ia sangat senang. Jisoo bisa menganggu Krystal setiap saat, bukan ide yang buruk untuknya.
"Abeoji, aku ingin bertanya" meskipun Jisoo menerima hal tersebut dengan lapang dada, tetap saja ia penasaran kenapa abeojinya itu tiba-tiba memberikan ide tersebut
Taeyeon mengangguk, mempersilahkan Jisoo menanyakan sesuatu yang mengganjal di pikirannya.
"Apa abeoji bangkrut? Apa abeoji akan menjual mobil-mobil kita?" Pertanyaan Jisoo membuat mereka menatap Taeyeon. Apa benar laki-laki kaya itu bangkrut?
"B-bangkrut? Aishhh, kau tidak tahu betapa hebatnya abeoji mengelola bisnis?" Taeyeon tidak percaya dengan pemikiran Jisoo, anaknya yang satu itu selalu saja memikirkan sesuatu yang omong kosong
"Untunglah, aku pikir abeoji bangkrut " gumam Jisoo
*
*
*"Kita pakai mobil ini" ucap Jisoo
Setelah mereka sarapan, mereka berangkat mengunakan mobil masing-masing. Jaemin dan Yuna sudah pergi menggunakan pajero sport putih 8 menit yang lalu. Dan Taeyeon memilih mengendarai ferrari merah miliknya, ia sudah pergi 5 menit yang lalu.
Padahal mereka berdua hampir terlambat ke sekolah, namun lihatlah! Mereka masih saja adu mulut. Mereka sama-sama ingin menggunakan mobil yang biasa mereka pakai ke sekolah. Tidak ada yang mau mengalah.
"Jika kalian masih saja seperti ini, lebih baik kalian ke sekolah menggunakan bus saja" Tiffany yang sedari tadi memperhatikan adu mulut anaknya itu, akhirnya angkat bicara. Ia benar-benar pusing jika berhadapan dengan ke duanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Family
Fanfiction"Jika saja abeoji tidak selingkuh, mungkin keluarga kita sudah hidup bahagia" ~ Irene "Apa aku masih punya saudara tiri yang lain abeoji?" ~ Jisoo "Aku akan selalu menjadi yang terbaik dimata abeoji" ~ Krystal "Mom, maafkan aku karena sudah terlahir...