Krystal sudah putuskan, ia akan meminta bantuan Irene untuk menyelesaikan permasalahan Jisoo dan Jennie. Ia merasa kasihan dengan mereka, kasihan dengan Jennie yang dihindari oleh Jisoo, dan kasihan pada Jisoo karena menyiksa perasaannya sendiri.
Berhubungan Krystal sering berdiskusi dengan Irene, jadi ia pikir Irene bisa memberikan solusi.
"Biarkan saja mereka, kau fokus saja pada ujian final" ucap Irene tanpa mengalihkan pandangannya dari buku bacaan
"Aku menyesal bertanya pada mu" ujar Krystal
Saat Krystal hendak pergi dari perpustakaan rumah, ucapan Irene membuatnya berhenti dan berbalik menghadap ke arah wanita lebih tua darinya itu kembali.
"Dan kau fokus saja pada ujian mu! Mereka akan menceritakan segalanya setelah kalian berhasil masuk universitas" ucap Irene, kini buku bacaannya ia simpan di atas meja
Irene menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi sambil melayangkan tatapan tak bersahabatnya ke arah Krystal. "Jangan repot-repot menggali masa lalu!" Ucap Irene kemudian
Gelak tawa Krystal langsung pecah setelah Irene menyelesaikan kalimatnya. "Bagimana hubungan mu dengan Seulgi?" Tanya Krystal sengaja memancing kemarahan Irene
"Bisa-bisanya dia melaporkan perbuatan mu pada abeoji" Krystal kembali memanas-manasi Irene
"Krystal!" Ucap Irene setengah berteriak
Krystal kembali tertawa, ia berhasil memancing kemarahan Irene. "Wae?" Tanya Krystal di tengah tawa mengejeknya
"Jangan mentang-mentang kau yang paling diistimewakan oleh abeoji, kau bisa bersikap semau mu" ucap Irene tajam
"Yah waegeure? Kenapa membahas hal itu? Kau melenceng dari pembicaraan!" Jujur! Krystal paling benci jika orang lain sudah membahas hal itu. Paling diistimewakan? Tidak! Ia tidak pernah merasa diperlakukan seperti itu
Irene menyilangkan tangannya di dada, kini giliran Irene yang memberikan tawa mengejeknya. "Kau juga melenceng, kenapa tiba-tiba membahas Seulgi?"
"Karena dia seorang mata-mata abeoji" sahut Krystal cepat
"Ck, lalu apa hubungannya dengan Jisoo dan Jennie? Eopso! Seulgi tidak ada hubungannya dengan mereka" Irene membela Seulgi, walaupun Seulgi mengkhianatinya! Tetap saja ia tidak bisa marah pada laki-laki pencuri hatinya itu
Krystal terdiam, memang dia yang mencari gara-gara duluan. "Mianhe" ucap Krystal kemudian
Irene mengernyit heran mendengar permintaan maaf Krystal, tumben sekali wanita lebih muda darinya itu begitu cepat mengalah.
"Tapi eonnie! Aku bukan diistimewakan" ucap Krystal pelan
Kalimat Krystal kembali mengudang kerutan di dahi Irene, kini ia tak bersuara. Membiarkan Krystal bercerita dengan sendirinya.
Flashback on
Sebentar lagi tepat Krystal berulang tahun, menginjak usia yang ke-10. Namun kehidupannya tidak sama dengan anak-anak seusianya, yang seharusnya bermain dengan teman-teman sebaya, harus ia habiskan hidup di mansion tanpa berteman.
Krystal tahu eomma nya seorang artis terkenal, dan ia tahu orang-orang di luaran sana tidak mengetahui jika eomma nya sudah memiliki seorang anak. Ya! Dirinya.
Karena profesi eommanya itulah, Krystal harus menghabiskan waktu di mansion mewah ini tanpa bersosialisasi. Ia melakukan segalanya di mansion, mulai dari belajar, bermain seorang diri, hingga menonton televisi yang menayangkan eomma cantiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Family
Fanfiction"Jika saja abeoji tidak selingkuh, mungkin keluarga kita sudah hidup bahagia" ~ Irene "Apa aku masih punya saudara tiri yang lain abeoji?" ~ Jisoo "Aku akan selalu menjadi yang terbaik dimata abeoji" ~ Krystal "Mom, maafkan aku karena sudah terlahir...