Semenjak Jisoo menjadi pengganti Krystal bagi Jennie, laki-laki itu benar-benar leluasa mengganggu Jennie. Dimanapun dan kapanpun Jisoo akan mengganggu Jennie, membuat wanita chubby itu marah kini menjadi favoritnya.
"Tidak bisakah kau tidak mengganggu ku?" Keluh Jennie
Ia sedang belajar di gazebo halaman belakang rumah, dan sialnya! Jisoo yang datang entah dari mana langsung mengambil buku-bukunya.
"Kenapa kau begitu rajin belajar?" Tanya Jisoo pelan sambil menyimpan buku-buku itu di sebelahnya
Lagi! Jennie harus ekstra sabar jika menghadapi laki-laki di hadapannya ini. "Kembalikan!" Perintah Jennie
Ya! Yang bisa ia lakukan hanyalah belajar.
Ia sudah mencoba membantu para pelayan membersihkan rumah, namun ia malah dilarang oleh Tiffany mommy. Dan ia juga sudah mencari pekerjaan paruh waktu, namun lagi-lagi Tiffany mommy melarang.
Jadinya ia menghabiskan waktu dengan belajar.
"Ayo kita bermain! Kau pasti sangat bosan" ajak Jisoo tersenyum cerah
Jennie langsung menggeleng, ia tahu pasti dengan maksud 'bermain' yang diucapkan Jisoo barusan.
Mengolok dirinya, membuat tekanan darahnya naik dan yang paling utama! Membuat jantungnya berdebar tak karuan. Itulah maksud bermain yang terlontar dari bibir berbentuk hati milik Jisoo.
"Kembalikan!" Seru Jennie, kini ia sudah berdiri untuk merebut bukunya kembali
Jisoo yang cepat tanggap langsung berdiri sambil mengangkat buku itu tinggi-tinggi. Jennie yang hanya setinggi pundak Jisoo masih berusaha menjangkau bukunya.
Nihil! Jisoo terlalu tinggi bagi Jennie, jadinya menyerah adalah pilihan yang tepat.
Jisoo yang melihat kediaman Jennie, sedikit merendahkan buku yang ia pegang. "Jika kau berhasil mengambilnya, aku janji tidak akan mengganggu mu lagi" ucap Jisoo yang terlihat serius
Jennie menatap selidik ke arah Jisoo, mencari kesungguhan dari kalimat yang dilontarkan laki-laki tampan itu.
Jisoo yang ditatap langsung mengangguk, sedangkan Jennie yang melihat kelengahan Jisoo langsung meraih buku yang dipegang laki-laki itu.
Bukannya berhasil, Jennie malah terjatuh!
Jangan salahkan Jisoo yang berhasil bergerak cepat! Ia yang memang ahli dalam kecepatan dan lagi pula ia sudah hafal dengan pemikiran Jennie barusan.
"Appoooo" rengek Jennie
Ya! Lututnya sedikit tergores akibat terjatuh barusan, dan lihatlah ke dua tangan Jennie yang ikut tergores.
Benar bukan?
Bermain yang diucapkan Jisoo adalah mengolok Jennie, bukannya menolong! Jisoo malah tertawa. Ia tidak terlihat merasa bersalah sedikitpun pada Jennie.
Tekanan darah Jennie meningkat saat Jisoo masih saja tertawa tanpa henti.
Tidak mau menjadi bahan olokan Jisoo lebih lama lagi, Jennie berusaha untuk berdiri.
"Joshimhaeyo"
Ini yang dimaksud Jennie dengan jantungnya berdebar tak karuan! Perlakuan Jisoo yang seperti ini membuatnya tidak bisa memahami perasaannya sendiri dan juga perasaan Jisoo pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Family
Fanfiction"Jika saja abeoji tidak selingkuh, mungkin keluarga kita sudah hidup bahagia" ~ Irene "Apa aku masih punya saudara tiri yang lain abeoji?" ~ Jisoo "Aku akan selalu menjadi yang terbaik dimata abeoji" ~ Krystal "Mom, maafkan aku karena sudah terlahir...