Jennie menunggu Jisoo di depan pintu utama, ia khawatir terjadi sesuatu pada laki-laki penguasa hatinya itu. Jisoo tidak mengikuti les tadi, ia hanya mengantarkannya kemudian pergi entah kemana.
Sekarang sudah pukul 21.22 namun belum ada tanda-tanda kepulangan Jisoo, bahkan sedari tadi Jennie terus saja mencoba menelpon laki-laki itu! Namun tak diangkat sama sekali.
Jennie semakin mengkhawatirkan Jisoo.
Berjalan mondar mandir sambil memikirkan apa yang harus dilakukan, akhirnya seulas senyum terpampang di wajah Jennie saat ia menangkap sosok Jisoo yang berjalan menuju ke arahnya.
Wajah laki-laki itu terlihat murung, bisa dipastikan terjadi sesuatu padanya.
Tanpa pikir panjang, Jennie berjalan cepat ke arah Jisoo. Menangkup wajah laki-laki itu untuk mencari apa yang terjadi.
Sedangkan Jisoo yang menerima perlakuan Jennie yang tiba-tiba, sedikit tersentak.
Tatapan mereka saling bertemu, dan Jennie bisa pastikan ada luka besar dari sorot mata damai milik Jisoo.
"Waegeure?" Jennie masih menangkup wajah tampan Jisoo
Mendengar pertanyaan Jennie barusan, mata Jisoo langsung berkaca-kaca. Entah kenapa pertanyaan itu membuat ia kembali memikirkan cerita Kwon Yuri.
Menyadari Jisoo akan menangis, Jennie mengusap lembut pipi kanan Jisoo. "Gwenchana?" Tanya Jennie kembali
Tanpa bersuara, Jisoo langsung memeluk Jennie. Memeluk erat Jennie agar wanita itu tidak kemana-mana.
Entahlah, semenjak pelukan hangat yang diberikan Jennie di gudang waktu itu ia merasa pelukan Jennie sumber kekuatannya.
Menyadari Jisoo mengalami kesulitan, Jennie membalas pelukan tersebut. Ia bahkan menepuk-nepuk punggung Jisoo dengan penuh kasih sayang.
Jennie bisa merasakan Jisoo tengah menangis, tubuh laki-laki itu bergetar hebat.
Sebenarnya Jennie akan membiarkan Jisoo menangis dalam pelukannya, namun tubuh Jisoo semakin bergetar hebat hingga membuat Jennie mau tak mau menarik diri dari Jisoo.
"Waegeure?" Tanya Jennie khawatir
Jisoo menyeka kasar air mata yang jatuh tanpa ia kehendaki itu, "Mobil" ia juga tidak tahu pasti mengapa ia menangis
Benar! Kemana mobil laki-laki itu? Bukankah tadi Jisoo membawa mobil?
"Kenapa mobil mu?" Apa mungkin laki-laki itu mengalami kecelakaan, hingga membuatnya murung seperti saat ini? Jennie bertanya-tanya dalam diam
"Aku lupa membawa mobil" adu Jisoo kemudian
"Mwo?"
*
*
*Senyum Yuri langsung mengembang saat seseorang yang tak di undang masuk ke ruang tunggu, ia sedang berada di gedung agensi yang menaunginya.
"Kau merindukan ku?" Yuri langsung menanyakan hal tersebut saat Jessica baru saja duduk di kursi yang berjauhan dengannya
Ya! Sesorang itu adalah Jessica. Jessica Jung.
Jessica memutar malas matanya saat mendengar pertanyaan Yuri, laki-laki itu selalu saja membuat moodnya hancur.
"Kau tahu apa yang terjadi di rumah Taeyeon dan Tiffany bukan?" Jessica buru-buru menyampaikan maksud tujuan kedatangannya
"Hhm" sahut Yuri, ia tidak tertarik dengan pembicaraan Jessica
Jessica menyilangkan tangannya di depan dada saat melihat reaksi Yuri barusan, "Jadi jangan memperkeruh situasi saat ini!" Perintah Jessica
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Family
Fanfiction"Jika saja abeoji tidak selingkuh, mungkin keluarga kita sudah hidup bahagia" ~ Irene "Apa aku masih punya saudara tiri yang lain abeoji?" ~ Jisoo "Aku akan selalu menjadi yang terbaik dimata abeoji" ~ Krystal "Mom, maafkan aku karena sudah terlahir...