09. Secret

1.2K 150 4
                                    


"Minggir!" Jisoo melihat seorang laki-laki duduk tepat di hadapan Jennie, ia tidak terima! Pasalnya setiap makan siang, Jennie hanya boleh makan bersamanya. Tidak ada yang boleh menggangu, apalagi duduk di tempatnya.


Laki-laki yang duduk di hadapan Jennie hanya menatap datar ke arah Jisoo. Ia tidak berniat meladeni seorang psycho.


"Hahahahaha" Jisoo yang mendapat reaksi laki-laki itu seakan meremehkannya langsung tertawa, bahkan suara tawanya berhasil mencuri perhatian orang-orang yang ada di kantin

"Dasar psycho" gumam laki-laki itu saat Jisoo masih saja tertawa, padahal tidak ada yang lucu

Jisoo yang merasa sudah menjadi pusat perhatian, memilih meletakan nampan berisi makan siangnya ke atas meja.

"Selagi aku masih beramah tamah, carilah tempat duduk yang lain" bisik Jisoo

"Kenapa tidak kau saja?" Tanya laki-laki itu yang ikut berbisik


Lagi! Jisoo kembali tertawa.

Tawanya bahkan terdengar menakutkan.


"Pindah!" Jisoo menghentikan tawanya, kemudian menatap serius laki-laki tak dikenalnya itu

Jennie yang tidak mau memperpanjang masalah dengan Jisoo, bangkit dari duduknya. Ia lebih baik mencari tempat duduk yang lain, dan ia tidak lupa mengajak laki-laki bersamanya itu.

Jisoo yang melihat hal itu, langsung mengambil tidakan.



Bbukkghh



Jisoo menendang kursi yang sedang di duduki laki-laki itu sebelum Jennie mengajak laki-laki itu untuk berdiri.

Kursi tersebut jatuh bersamaan dengan orang yang duduk di sana. Suara yang tercipta dari kejadian tersebut semakin menarik perhatian.




"Yakh Kim Jisoo!" Geram Jennie




Jennie tidak habis pikir dengan Jisoo, kenapa laki-laki psycho itu senang sekali mengusik kehidupannya.

"Aku sudah menyuruhnya pergi, tapi ia tidak dengar" ujar Jisoo tidak merasa bersalah sedikitpun

Jennie tidak mau meladeni Jisoo lebih jauh lagi, karena itu hanya semakin membuatnya sengsara.

Saat Jennie hendak membantu laki-laki itu berdiri, Jisoo segera menahan lengan kanan Jennie. Ia mencengkeram lengan Jennie, memberi isyarat pada wanita itu untuk tidak melakukan apapun.


"Siapa nama mu?" Tanya Jisoo pada laki-laki itu


Jisoo melepaskan cengkeramannya pada Jennie, kini tangannya beralih pada laki-laki tersebut. Jisoo mengulurkan tangannya, maksud hati ingin membantu laki-laki tersebut untuk berdiri.

"Aku minta maaf" ucap Jisoo, laki-laki itu hanya diam menatap tangan Jisoo di hadapannya

Kini mata laki-laki itu beralih menatap wajah tampan Jisoo. Awalnya ia ragu menerima bantuan tersebut, namun saat melihat wajah Jisoo yang terlihat sungguh-sungguh! ia dengan mudah percaya.

Baru saja hendak menggapai tangan Jisoo, Jisoo malah menarik tangannya kembali. "Tangan ku pegal" ujar Jisoo sambil tersenyum



Sssrretttt


Jisoo menarik kursi di dekatnya, ia lelah terlalu lama berdiri.

"Nafsu makan ku sudah hilang" ucap Jisoo mengambil nampannya kembali

Laki-laki itu berdiri, ia tidak mau dipermalukan lebih jauh lagi oleh Jisoo.

Ia ingin pergi dari kantin, namun saat ia hendak pergi Jisoo langsung melemparkan nampannya ke seragam laki-laki tersebut.

Precious FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang