Jennie mencari Jisoo selama jam istirahat berlangsung, ia ingin memberikan rangkuman materi yang diberi ssaem untuk ujian final, namun laki-laki itu langsung keluar saat jam istirahat berbunyi.
"Anyeonghaseyo" Jennie memutuskan menghampiri Sowon dan Wendy yang duduk di bangku taman belakang
Sowon dan Wendy langsung memamerkan senyumannya saat melihat Jennie berdiri di depan mereka, meskipun begitu, mereka tidak repot-repot menyuruh Jennie untuk duduk.
"Wae?" Tanya Sowon buka suara
"Apa kalian melihat Jisoo? Aku sudah mencarinya kemana-mana, tapi tidak ketemu" jawab Jennie masih berdiri di depan kedua laki-laki itu
Sowon menyimpan bukunya, kemudian tersenyum penuh kemenangan.
"Kau sudah menelponnya?" Saat Sowon hendak bicara, Wendy malah duluan bertanya
Wendy yang menyadari tatapan Sowon padanya, hanya mengabaikan. Ia lebih memilih menunggu jawaban dari Jennie.
"Sudah, tapi ponselnya tidak aktif" sahut Jennie frustasi
Selagi melihat ke arah Jennie, mereka berdua melihat Jisoo bediri di belakang Jennie, laki-laki yang sedang dicari Jennie bediri tidak jauh dari belakang wanita itu.
Dan hal itu malah semakin membuat senyum Sowon mengembang, "Wae? Kau menyukai Jisoo?" Tanya Sowon
Bukan hanya Jennie yang terkejut mendengar pertanyaan Sowon, tapi Jisoo dan Wendy juga ikut terkejut.
"M-mwo?" Kaget Jennie
"Jujur saja, kau menyukai Jisoo bukan?" Sowon kembali mengulangi pertanyaannya
Kali ini Jennie terdiam cukup lama, apa terlihat begitu jelas rasa sukanya pada Jisoo hingga Sowon menanyakan hal itu?
Sowon dan Wendy menunggu reaksi Jisoo setelah mendengar jawaban dari Jennie, mereka berharap lebih.
"Apa terlalu jelas?" Secara tidak langsung, Jennie menjawab iya pertanyaan Sowon
Meskipun Sowon dan Wendy sudah mengira hal itu, tetap saja mendengar langsung dari mulut Jennie jauh lebih terdengar berbeda.
Jisoo?
Ia yang bediri tak jauh dari mereka bertiga langsung mematung, ia tidak menyangka Jennie mempunyai perasaan lebih padanya, ia pikir Jennie hanya menaruh rasa kasihan padanya karena masalah keluarga.
"Tentu saja! Bahkan warga sekolah mengetahui hal itu" ujar Wendy
Sowon tersenyum lebar mendapati reaksi Jisoo, sudah diduga! Laki-laki itu tidak mengetahui jika Jennie menyukainya.
"Eoh, Jisoo!" Sowon sengaja memanggil Jisoo, ia rasa permainannya sudah berakhir makanya ia menunjuk ke arah Jisoo sekarang
Bagai petir yang menyambar, Jennie terpaku saat ia menoleh ke arah tunjuk Sowon. Ia menangkap wajah keterkejutan Jisoo, ia sangat yakin jikalau laki-laki itu mendengar pembicaraan mereka.
"J-Jisoo" gumam Jennie
Kembali mendapat kesadarannya, Jisoo segera melangkah menjauh.
"Sepertinya dia syok mendengar pengakuan mu berusan" ucap Sowon, kemudian memberi isyarat pada Jennie untuk mengejar Jisoo
Mengerti, Jennie segera berlari mengejar Jisoo yang sudah jalan jauh di depan.
Jisoo tahu Jennie mengikutinya, makanya ia berjalan cepat tanpa tujuan. Namun langkahnya terhenti saat Krystal tiba-tiba saja menghadang jalannya. Sedikit menoleh ke belakang, Jisoo bernafas lega pasalnya tidak ada tanda-tanda ke hadiran Jennie di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Family
Fanfiction"Jika saja abeoji tidak selingkuh, mungkin keluarga kita sudah hidup bahagia" ~ Irene "Apa aku masih punya saudara tiri yang lain abeoji?" ~ Jisoo "Aku akan selalu menjadi yang terbaik dimata abeoji" ~ Krystal "Mom, maafkan aku karena sudah terlahir...